Papua No. 1 News Portal | Jubi
Kulitanai, Jubi – Pihak berwenang dari Operasi Gabungan Covid-19 Kepulauan Solomon di perbatasan barat negara itu dengan Papua Nugini pada Sabtu (29/8/2020) memulangkan dua nelayan asal Bougainville yang sempat ditangkap dan ditahan di Pos Polisi Kulitanai di Kepulauan Shortland. Kedua nelayan Bougainville itu dipulangkan setelah mereka memenuhi semua persyaratan dan dipastikan bebas Covid-19.
Sebelumnya, pada Rabu (26/8/2020), kapal patroli Kepolisian Kepulauan Solomon (RSIPF) mencegat dua nelayan asal Bougainville di dekat Pulau Nunungari, perairan Kepulauan Solomon. Kedua nelayan itu, Eddie Sisi dan John David Kuvuku, ditangkap sekitar pukul 16.00. Laporan dari perbatasan mengatakan mereka ditangkap polisi saat sedang memancing di dekat Pulau Nunungari, di sisi perbatasan Kepulauan Solomon.
Baca juga: Enam orang Kepulauan Solomon yang hilang di laut ditemukan
RSIPF lalu mengantarkan mereka ke pangkalan Forward Command Base di Kulitanai, untuk diperiksa petugas kesehatan di sana. Eddie Sisi dan John David Kuvuku lalu ditahan di fasilitas karantina darurat selama tiga hari. Selama itu, kondisi kesehatan mereka terus dipantau untuk memastikan mereka tidak menunjukkan gejala-gejala Covid-19, mengingat keduanya berasal dari negara yang memiliki banyak kasus infeksi virus korona.
Berdasarkan hasil dari pengamatan klinis itu, otoritas kesehatan Tim Bantuan Medis Kepulauan Solomon (SOLMAT) menyatakan kedua nelayan itu sehat dan tidak terinfeksi virus korona. SOLMAT merekomendasikan agar kedua nelayan itu dibebaskan dan segera dipulangkan. Penahanan yang lebih lama kepada kedua nelayan itu dinilai akan memakan biaya tambahan yang tidak diperlukan
Pembebasan kedua nelayan itu langsung dilakukan setelah Ketua Tim SOLMAT, Dr. Channel Sabino mengonfirmasikan bahwa kedua tahanan tersebut telah memenuhi persyaratan bebas COVID-19. Wakil Direktur Keimigrasian, dibawah Pasal 28 (2) dari Undang-Undang Imigrasi 2012, lalu memberikan surat pemberitahuan kepada Eddie Sisi dan John David Kuvuku untuk meninggalkan Kepulauan Solomon dan pulang. (Solomon Times)