Terminal belum jadi, sopir angkot mengeluh

Dampak kemacetan merupakan salah satu faktor minimnya terminal utama - Jubi/Engel Wally
Dampak kemacetan merupakan salah satu faktor minimnya terminal utama – Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Puluhan penyedia jasa atau sopir angkutan kota (angkot) di Sentani mengeluh perihal terminal utama yang menjadi pusat pengendali jalur-jalur pelayanan angkot di Kota Sentani.

Read More

Pasalnya, terminal yang dijanjikan ini sudah terlampau lama ditunggu bentuk fisiknya yang hingga kini belum terwujud. Dampaknya, para sopir angkot setiap hari bingung memarkir kendaraannya saat menunggu penumpang.

“Kota Sentani ini sudah mulai padat kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Kalau tidak ada terminal, semuanya akan turun di jalan untuk mencari penumpang. Otomatis, arus lalu lintas jadi macet,” ujar Heriyanto, salah seorang sopir angkot di Sentani, Kamis (26/9/2019).

Dikatakan, pemerintah selama ini hanya berjanji saja akan menyediakan terminal yang luas di Pasar Pharaa Sentani. Kenyataanya, hingga saat ini tidak nampak terminal yang dijanjikan itu.

“Terminalnya ada, tetapi khusus bagi penumpang yang menuju Sabron, Depapre, Genyem, dan bagian-bagian Yapsi. Sementara untuk wilayah perkotaan tidak tersedia. Demikian pula bagi sopir yang melayani penumpang ke Kota Jayapura,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Agus, seorang sopir angkot jurusan Sentani-Depapre. Menurutnya, pemerintah harus secepatnya membangun terminal agar masyarakat juga dapat terlayani dengan baik.

“Kadang-kadang kita sesama sopir juga saling berlomba dalam mencari penumpang, hal ini kurang baik karena mengganggu hubungan pertemanan kita. Sementara masyarakat ada juga yang masih bingung dengan trayek yang harus diikuti, karena tidak ada informasi terkait trayek yang harus digunakan oleh setiap kendaraan angkot maupun luar kota,” ungkapnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply