Tanah dalam sengketa, siswa SD YPK Onomi Felavauw diliburkan

Anak-anak siswa SD YPK Onomi Felavauw di atas para-para tempat belajar mereka selama empat pekan - Jubi/Engel Wally
Anak-anak siswa SD YPK Onomi Felavauw di atas para-para tempat belajar mereka selama empat pekan – Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Kepala Sekolah SD YPK Onomi Felavauw Sentani, Anace Abeikop, mengatakan pihaknya telah meliburkan 375 siswa di sekolah tersebut hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Read More

Anace mengatakan bahwa sejak ada persoalan yang menimpa sekolahnya, seluruh siswa kelas I hingga kelas VI belajar di halaman gereja GKI Onomi Felavauw Sentani.

Menurutnya, proses belajar mengajar yang dilakukan selama empat pekan di luar kelas berjalan seperti biasa dan sesuai jadwal.

Kendati demikian, kondisi dan suasana belajar yang dilakukan tepat di pinggir jalan raya ini tidak senyaman belajar di dalam ruang kelas.

“Semua dilakukan dengan semangat dan kerja sama antara guru dan murid. Pada tanggal 22 Februari lalu, kami putuskan meliburkan anak-anak untuk belajar di rumah masing sampai ada kejelasan tentang sekolah kami,” ujar Anace, saat dihubungi di Sentani, Sabtu (23/2/2019).

Anace menjelaskan tanah dimana sekolah ini dibangun, belum tuntas proses pembayarannya. Sehingga pihak sekolah juga tidak bisa berbuat apa-apa ketika pemilik hak ulayat memalang sekolah ini.

“Sertifikat atas tanah ini jelas dimiliki oleh pemilik ulayat, sehingga kami juga tidak mau ada kesan seperti merampas hak orang atas tanah tersebut. Oleh sebab itu kami berharap pihak-pihak terkait segera menyelesaikan persoalan ini dengan pihak pemilik hak ulayat, agar anak-anak dapat kembali ke sekolah untuk belajar seperti biasa,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Distrik Sentani, Budi Yoku, menyikapi persoalan ini dengan melakukan koordinasi dengan Yayasan Penddikan Kristen (YPK) Tanah Papua guna mencari solusi terbaik supaya kegiatan belajar mengajar di SD YPK Onomi Felavauw bisa aktif kembali.

“Kami akan mediasi kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan yang selama ini dihadapi. Pasalnya, anak-anak sebentar lagi akan mengikuti ujian sekolah dan juga ujian nasional,” kata Budi Yoku. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply