Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Ketua Solidaritas Pedagang Asli Papua, Frengky Warer mengatakan Koperasi Mama-Mama Pedagang Asli Papua atau KOMPAP menargetkan untuk menambah anggota dengan merekrut 500 – 1.000 pedagang asli Papua. Pengurus baru KOMPAP kini tengah membenahi data anggota dan sekretariat, karena koperasi itu sempat vakum.
Melalui kerja sama dengan Koperasi Muara Malado Mandiri di Sorong, Papua Barat, KOMPAP akan menambah jumlah anggotanya. “Usai pertemuan pada Desember 2021, kami memutahirkan data semua anggota. Target [kami, pada] pertengahan tahun 2022 ini akan merekrut 500 – 1.000 anggota baru. Data itu untuk kedua koperasi,” kata Warer saat ditemui di Pasar Mama-mama Papua, Kota Jayapura, Rabu (16/2/2022).
Warer mengatakan 500 – 1.000 anggota baru itu akan direkrut dari pedagang asli Papua. “Kami akan prioritaskan pedagang asli Papua di Pasar Mama-mama, pedagang asli Papua yang berjulan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Sisanya, kami berkomunikasi dengan pengurus pasar yang selama ini aktif melakukan pembinaan dan konsolidasi pedagang asli Papua,” katanya.
Baca juga: Solpap terkendala kewenangan kelola Pasar Mama Papua
Warer mengatakan KOMPAP sebenarnya sudah berdiri sejak lama, saat almarhum tokoh pejuang pedagang asli Papua, Robert Jitmau masih aktif mengadvokasi para Mama-mama Papua yang berjualan di Kota Jayapura. Akan tetapi, beberapa kepengurusan KOMPAP vakum, sehingga koperasi itu tidak aktif melayani anggotanya.
Pada Desember lalu, Solidaritas Pedagang Asli Papua dan pengurus KOMPAP menyepakati pembentukan pengurus baru, agar koperasi itu aktif kembali. “Kami berencana untuk menghidupkan kembali koperasi. Dengan mitra yang ada dan pengurus yang baru, saya harap kami bisa membenahi KOMPAP bersama-sama,” katanya.
Warer menjelaskan pembenahan KOMPAP itu dilakukan karena KOMPAP ternyata mendapat perhatian dari sejumlah lembaga pemerintah pusat. Menurutnya, sejak November 2021 sudah ada empat kementerian yang mendatangi pengurus KOMPAP.
Baca juga: KAPP bantu puluhan mama-mama penjual pinang di Jayawijaya
Warer mengatakan pembahasan pembenahan KOMPAP juga dihadiri Dinas Perindustrian dan Koperasi Provinsi Papua. “Kami tunggu saja persiapan pelantikan pengurus koperasi, lalu akan dilakukan pembinaan lebih lanjut,”katanya.
Warer mengatakan KOMPAP ingin menjadi etalase perekonomian Papua, dengan menampung semua hasil produk dagangan pedagang asli Papua di berbagai kabupaten. “Kemarin pada saat pertemuan literasi digital, pelaku usaha sudah menampilkan produknya, misalnya ikan suwir dari Kabupaten Sarmi, sehingga kami akan menampungnya. Kami akan taruh di koperasi, supaya orang mau beli tidak usah jauh-jauh ke Sarmi. Atau, misalnya mereka mau ke Sarmi, kami akan berikan nomor kontak [penjualnya], agar mereka bertemu produsennya langsung. Jadi KOMPAP hanya etalase saja,” katanya.
Salah satu Mama Papua yang berjualan di Kota Jayapura, Mama Yuliana Pigai mengatakan kopersi itu penting untuk penataan pasar yang baik. “Saya harap, ada pengurus baru yang bisa memimpin koperasi, dan kami bisa belajar lebih jauh di situ,” katanya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G