Papua No. 1 News Portal | Jubi
Ambon, Jubi – Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy meminta anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon, Gunawan Mochtar sementara waktu tinggal bersama pasien positif virus corona atau Covid-19. Tercatat saat ini pasien Covid-19 di daerah setempat dikarantina di Hotel Everbright Ambon Maluku.
“Kalau mau membuktikan bahwa Covid itu rekayasa silakan saudara datang tinggal bersama pasien di lokasi karantina di Hotel Everbright,”kata Richard di Gedung Balai Kota Ambon, Selasa (11/8/2020) kemarin.
Baca juga : Tujuh anggota DPRD Buton Tengah positif Covid-19
Wakil rakyat tertular Covid-19 terus terjadi, kali ini menimpa DPRD Maluku
Lagi, anggota dewan kembali positif Covid-19
Richard juga meminta anggota dewan itu sementara memindahkan aktivitas perkantoran di tempat lokasi karantina pasien covid untuk memastikan kondisinya benar-benar bebas dari wabah corona.
“Kalau tak percaya silakan datang saja dan tinggal di sana, bekerja di sana, supaya bisa buktikan bahwa kamu sehat atau terpapar,” ujar Richard menambahkan.
Menurut Richard, Pemkot Ambon sudah membuktikan Covid-19 benar-benar ada dan bukan rekayasa pemerintah, hal itu dibuktikan dengan peningkatan kasus warga yang terinfeksi pada
Selasa kemarin sebanyak 832 orang atau terus meningkat.
Richard menilai pernyataan sang anggota dewan yang tak percaya adanya Covid-19 tersebut merupakan pernyataan perorangan dan bukan pernyataan resmi. Sebab kata dia DPRD Ambon secara kelembagaan mendukung penuh penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota Ambon Maluku.
“Jadi itu pernyataan ngawur, pernyataan bukin gaduh, dan pernyataan yang bersumber perorangan,” katanya.
Tercatat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ambon, Gunawan Mochtar mengeluarkan pernyataan bahwa virus corona merupakan rekayasa pemerintah untuk menghabiskan anggaran daerah.
“Jadi corona ini jangan jadikan sebagai ajang untuk menghabiskan anggaran daerah,” kata Gunawan.
Ia menyebut selama wabah virus corona masuk ke Ambon pada Maret lalu, pemkot tidak bisa membuktikan bahwa korban yang dinyatakan meninggal di rumah sakit (RS) corona benar-benar terpapar Covid-19.
“Belum pernah satu pasien yang meninggal karena covid, semua meninggal karena penyakit bawaan, tetapi pemkot Ambon memvonis covid dan menguras anggaran,” kata Gunawan di Gedung DPRD Maluku pada Jumat pekan lalu. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol