Tak masuk pilot project, Distrik Yapsi siap jadi pusat data, pelatihan, dan pemberdayaan

Fasilitas layanan publik yang bangun oleh masyarakat - Jubi/Engel Wally
Fasilitas layanan publik yang bangun oleh masyarakat – Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Distrik Yapsi tidak masuk dalam enam distrik yang menjadi pilot project program Pemerintah Kabupaten Jayapura terkait kewenangan penuh yang dilimpahkan kepada pemerintah distrik sebagai pusat data, pelatihan, dan pemberdayaan.

Read More

Berkaitan dengan hal ini, Kepala Distrik Yapsi, Stephen Ohee, mengaku pihaknya akan siap sedia menjadikan program tersebut sebagai trend dalam sistem Pemerintahan Distrik Yapsi.

Menurutnya, hal ini harus dilakukan oleh 13 distrik lainya di Kabupaten Jayapura, karena kewenangan pelayanan publik sudah diberikan seutuhnya kepada pemerintah distrik untuk melayani masyarakatnya.

“Ketika diberikan kewenangan seperti ini maka kami akan siap melaksanakan apa yang menjadi tugas dan fungsi kami sebagai pemerintah distrik. Walaupun belum masuk dalam pilot project yang dipersiapkan, tetapi ketika secara menyeluruh berdasarkan aturan kewenagan ini diturunkan lagi, maka kami sudah siap untuk melaksanakannya,” jelas Ohee, saat ditemui di Sentani, Kamis (26/9/2019).

Dikatakan, langkah awal yang dilakukan adalah mempersiapkan kader-kader yang siap dipakai dari lingkup masyarakat, sosialisasi, serta bimbingan teknis secara rutin bagi aparat pemerintah kampung tentang regulasi serta tugas dan fungsi yang harus dilakukan berdasarkan kewenagan yang diberikan.

“Potensi kita cukup memadai, baik sumber daya alam, manusia, serta fasilitas yang nantinya menjadi bahan pendukung bagi kita dalam melaksanakan apa yang menjadi kewenangan pemerintah distrik dan kampung,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan pemerintah distrik yang menjadi pilot project program pelimpahan kewenangan terkait pelayanan publik ada enam distrik. Hal ini dipersiapkan untuk dilihat proses pemerintahannya berjalan seperti apa, selanjutnya akan diberlakukan juga bagi distrik-distrik yang lain.

“Karena regulasi dan site-nya sudah diturunkan maka sudah tidak ada waktu lagi untuk menunggu dan tidak melakukan apa yang telah diberikan. Pemerintah distrik harus kreatif dalam mengelolah sistem yam baru ini sehingga semua masyarakat dapat terlayani dengan baik,” ungkap Bupati Awoitauw. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply