Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,
Sentani, Jubi – Datang dari Pegunungan Bintang ke kota, Yan Taplo tak hanya untuk kuliah, tapi juga membuka usaha. Ia membentuk kelompok usaha kecil-kecilan untuk memajukan ekonomi, sekaligus menghapus anggapan Orang Asli Papua tidak bisa berusaha.
“Saya punya dua tujuan, selain melayani pembeli juga mengajarkan adik-adik saya untuk membuat sesuatu yang dianggap tidak bisa,” ucapnya kepada Jubi, Rabu (17/5/2017).
Yan dan adik-adiknya pada mulanya bekerja membersihkan jalan di Kabupaten Jayapura dengan 13 mesin babat yang dimilikinya. Inilah modal awalnya.
Tamat dari Sekolah Tinggi Kristen (Stakin) Sentani, ia mengajak adik-adiknya membentuk Kelompok Terpadu Mandiri yang banyak melakukan usaha kecil, yaitu usaha ternak babi dan kios “Yepmum”.
“Kami berencana ke depan membuka satu tempat depot air isi ulang, namun masih rencana karena membutuhkan biaya yang besar,” katanya.
Tempat usahanya baru berjalan satu bulan, karena itu barangnya masih sedikit. Ia berencana akan memasukkan barang tambahan dan dari penjualan akan ditambah lagi.
Yan berharap pemerintah dapat melihat OAP yang melakukan usaha-usaha kecil, dan memberikan batuan yang layak OAP dapatkan.
“Sekarang kita mau dapat bantua dana untuk buka usaha itu susah, jadi mau dan tidak kita harus berusaha sendiri dan membuktikan kalau kita itu bisa, usaha seperti ini juga demi masa depan anak-anak saya, ke depan saya tidak mau mereka alami apa yang sudah saya alami,” katanya.
Marten, seorang warga mengaku bangga ada orang Papua yang bisa membuka usaha.
“Yang hebatnya itu mereka mau melakukan itu dengan uang mereka sendiri, bukan dari modal yang dipinjamkan atau pergi pinjam kemana pun,” ujarnya. (*)