Sulut mulai giatkan ekonomi kreatif manfaatkan limbah

Ilustrasi pemanfaatan limbah plastik. -Tempo.co
Ilustrasi pemanfaatan limbah plastik. -Tempo.co

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Manado, Jubi – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mulai mendorong kegiatan ekonomi kreatif di tahun 2020 dengan memanfaatkan limbah yang bisa menghasilkan nilai tambah.

Read More

“Tahun ini, kami akan fokus untuk meningkatkan ekonomi kreatif dengan memanfaatkan produk limbah yang bisa didaur ulang,” kata Kepala Dinas perindustrian dan Perdagangan Sulut Edwin Kindangen di Manado, Rabu (8/1/2020).

Edwin mengatakan selain limbah ikan, saat ini akan dikembangkan juga limbah buah kenari menjadi perhiasan.

“Saat ini pelaku industri kecil menengah (IKM) yang memanfaatkan limbah buah kenari berada di Kota Bitung,” katanya.

Pemerintah, katanya, akan berupaya memfasilitasi baik pengurusan surat-surat dan sebagainya, sehingga produk tersebut memiliki nilai jual yang tinggi.

Batok buah kenari, katanya, produknya sangat keras dan berkualitas jika dibuat menjadi perhiasan, apalagi permintaan sudah mulai berdatangan.

“Kami berharap pelaku IKM di Sulut dapat lebih kreatif dan memanfaatkan semua limbah yang bisa memiliki nilai tambah,” jelasnya.

Produk kreatif adalah buah dari perpaduan antara ide, seni, dan budaya. Ide sarat inovasi ini lahir menjadi sebuah produk yang bernilai seni.

Produknya memiliki karakter tersendiri yaitu unik, berbeda dari produk pada umumnya, serta memiliki ciri khas daerah tertentu. Sebab, produk kreatif memang memanfaatkan beragam kearifan lokal yang berbeda di tiap daerah di nusantara.

Kearifan lokal yang menjadi modal bisnis kreatif tersebut adalah limbah lokal. Produk dari limbah lokal pada akhirnya justru mampu mewakili karakter budaya daerah setempat. (*)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply