Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Sentani, Jubi – Sejak memasuki puncak musim hujan, stok sayur mayur di pasar Pharaa Sentani, berkurang dan harga melambung, karena pasokan dari petani berkurang. Namun masuk pekan ketiga Januari, sayur mayur di pasar sentral Kabupaten Jayapura ini terlihat mulai normal meski harganya masih mahal.
Sayur mayur dari petani lokal mama-mama orang asli Papua (OAP) sudah mulai banyak. Sayur dari petani trans juga sudah mulai masuk dari daerah Sentani dan Abepura Kota Jayapura.
Seorang penjual sayur di pasr Pharaa sentani, Ester Matuan, mengatakan stok sayur mulai kembali normal.
"Sayur mulai masuk ini baru di hari Senin kemarin ini," ucapnya, saat ditemui Jubi, Rabu (23/1/2019).
"Sayur memang masuk tapi tidak seperti biasanya karena yang datang ini sayur dari daerah Abe semua," imbuhnya.
Ia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di pasar Pharaa, ia berusaha mendatangkan sayur dari Abepura Kota Jayapura.
"Saya ini ada langganan dan langganan saya bawa dari Abe. Kalau dari Sentani ini memang belum banyak dan harga juga masih tinggi," katanya.
Ester menambahakan selain stok sayur yang mulai membaik, pembeli juga berkurang.
"Sayur memang sudah mulai banyak tapi pembeli juga sepi, padahal pas waktu sayut sedikit itu banyak pembeli," katanya.
Pedagang lainnya, Salomina, mengatakan stok sayur banyak tapi harganya masih tetap mahal.
"Sayur yang sebelumnya satu ikat Rp 5 ribu, naik menjadi Rp 7 ribu itu, belum juga turun," ucapnya.
"Kalo yang mama-mama OAP dorang itu ikut sesuai keadaan. Kalo naik dorang juga naik, kalo turun dorang juga turun, mudah-mudahan harga secepatnya kembali normal," kata Salomina.(*)