Sopir truk dikeroyok di hadapan Polisi, DPRP minta Kapolda pecat Kapolsek Kamuu

Sopir truk, Yus Yunus (celana jeans ). Foto screenshot dalam video berdurasi 02.07 menit yang kini sedang viral di sosal media – Ist

Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Yus Yunus, seorang pria yang diketahui berprofesi supir truk tewas pada pada hari Minggu, (23/2/2020) di jalan trans Papua persis kampung Ekimani, distrik Kamuu Utara, Dogiyai. Aparat keamanan atau Kepolisian Sektor (Polsek) Kamuu dinilai lalai.

Sekretaris Fraksi Papua Bersatu DPR Papua, Alfred Fredy Anouw menegaskan, anggota Polsek Kamuu telah tiba di tempat kejadian perkara (TKP) bahkan dalam video yang beredar memperlihatkan korban Yunus sudah berusaha minta perlindungan kepada aparat kepolisian yang di lokasi kejadian.

Read More

“Tapi polisi tidak lindungi sopir truk itu, malah polisi biarkan warga aniaya sampai korban meninggal dunia di depan polisi yang memegang senjata api. Coba begitu itu kasih keluar tembakan peringatankah? Ini aneh sekali, saya sesalkan tindakan aparat kepolisian ini,” ujar Alfred Fredy Anouw kepada Jubi, Kamis, (27/2/2020).

Sopir Yus dianiaya warga, setelah ada  pengendara sepeda motor dari arah Moanemani menabrak babi yang menyeberang jalan. Yus yang mengendarai truk dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan, banting stir ke kiri. Namun pengendara yang diketahui Damianus Mote terlindas ban truk hingga tewas di tempat.

Menurut Anouw, Yus kemudian pergi melapor ke kantor Polsek Kamuu yang berjarak hampir 2 kilometer dari lokasi kecelakaan. Dia menemui  polisi dengan dibonceng oleh pengendara  ojek. Yus lalu kembali ke lokasi kejadian bersama aparat kepolisian. lalu terjadilah pengeroyokan itu. “Di lokasi kejadian sudah ada polisi tapi tidak bikin apa-apa,” ucapnya.

“Saya minta agar pak Kapolda Papua copot Kapolsek Kamuu yang tak mampu terapkan aturan, paling tidak keluarkan tembakan peringatan. Itu sudah pasti warga bubar,” katanya.

Ia juga mengatakan, pengiriman pasukan kepolisian dari Polda Papua ke Dogiyai justru menutupi kelalaian institut kepolisian.”Pak Kapolda kirim pasukan ke Dogiyai itu hanya tutup kelalaian Polisi yang tidak tegas,” kata anggota Komisi IV DPR Papua ini.

Wakil Ketua I DPRD Dogiyai, Simon Petrus Pekei mengatakan, pihaknya sudah menerima aspirasi secara lisan maupun tertulis dari kedua pihak korban terkait celaka dan insiden yang telah korban dua orang itu, maupun masalah-masalah yang pihak sopir keluhkan selama ini dalam lingkungan Kabupaten Dogiyai.

“Kami dari legislatif Dogiyai sudah komitmen untuk memfasilitasi kedua belah pihak untuk membicarakan penyelesaiannya, ya paling tidak dua hari ke depan sudah selesai,” kata Pekei. (*)

Editor: Syam Terrajana

Related posts

Leave a Reply