Papua No.1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Hendrik Lokbere, Warga Kenyam, Kabupaten Nduga dilaporkan ditembak sekira pukul 19.00 Waktu Papua, Jumat (20/12/2019). Korban merupakan seorang sopir angkutan umum yang saat itu dalam perjalanan menjemput penumpang ke perbatasan Kabupaten Asmat.
“Keluarga menyampaikan kepada saya, saat menuruni Jalan Yosema, almarhum menyalakan lampu panjang (memberikan tanda) ke beberapa mobil strada dan truk. Ternyata itu rombongan TNI dan Polri. Mereka langsung lepaskan tembakan,” kata Samuel Tabuni, keluarga korban, Minggu (22/12/2019).
Tabuni melanjutkan letusan senjata tanpa didahului tembakan peringatan itu mengenai dada Lokbere. Paman korban yang berada dalam mobil tersebut pun melompat ke luar.
Korban masih tetap berupaya memundurkan kendaraan, tetapi kesulitan karena berada di tanjakan. Aparat kemudian menghampiri dan meminta korban membuka kaca jendela mobil.
Setelah kaca jendela mobil dibuka, aparat menodongkan senjata dan menarik Lokbere ke luar. Korban lantas kembali ditembak. Tembakan kali ini dari jarak dekat dan menembus bagian leher. Adapun paman korban langsung lari menyelamatkan diri.
Menurut informasi keluarga kepada Tabuni, sejak Jumat pagi hingga menjelang malam terjadi baku tembak antara aparat TNI/Polri dan TPN PB di Jalan Kenyam menuju Batas Batu. Korban saat itu sempat membeli premium di rumah kakak perempuannya, sekira pukul 15.00 Waktu Papua.
Lokbere kepada kakaknya mengaku akan berangkat ke perbatasan Kabupaten Nduga dan Asmat untuk menjemput penumpang. Penumpangnya saat itu tidak bisa bertolak ke Kenyam akibat baku tembak yang terjadi sepanjang siang. Kakaknya mengingatkan Lokbere agar menunda rencananya. Itu karena korban harus melewati wilayah Batas Batu yang sedang terjadi baku tembak.
“Sekitar pukul 19.00 (Waktu Papua), almarhum melihat situasi cukup kondusif jadi dia mengajak omnya ke perbatasan (Nduga-Asmat). Namun, dia tertembak saat di mobil,” kata Tabuni.
Jenazah Lokbere ditinggal begitu saja di lokasi kejadian, dan baru dijemput pihak keluarga dengan ditemani Wakil Bupati Nduga pada Sabtu. Jenazahnya kemudian dibawa warga ke kawasan Bandara Kenyam sebagai aksi protes. Mereka menuntut kedatangan Kepala Polda Papua dan Pangdam Cenderawasih untuk menjelaskan kejadian penembakan tersebut.
Tabuni mengaku telah menghubungi Kepala Polda Papua dan Pangdam Cenderawasih. “Kami minta penembakan ini diusut tuntas. Rencananya, Senin besok kami bersama tim investigasi Polda Papua dan Pangdam akan ke Nduga melihat situasi di sana.”
Menurut keluarga, Lokbere semasa hidupnya dikenal sebagai sopir yang ramah. Dia juga selalu membantu siapa pun yang membutuhkan bantuannya, termasuk aparat keamanan.
Jubi berupaya mengklarifikasi laporan penembakan terhadap Lokbere kepada Kepala Polda Papua. Namun, pertanyaan melalui aplikasi pesan di telepon seluler tidak direspons. (*)
Editor: Aries Munandar