Saat ini calon peserta ujian nasioonal berbasis komputer dapat mengikuti simulasi.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – SMP Negeri 2 Sentani, Kabupaten Jayapura siap mengelar ujian nasional (UN) berbasis komputer tahun 2020, menggunakan fasilitas sendiri. Tercatat siswa didik yang akan mengikuti ujian mencapai 370 siswa, meski sampai saat ini yang sudah terdaftar sebanyak 366 siswa.
“Hal ini karena harus menyelesaikan beberapa tahapan dan terkendala jaringan yang kurang baik,” kata kepala sekolah SMPN 2 Sentani, Klasina Yanggroseray, Rabu, (15/1/2020).
Baca juga : 15 anak pengungsi Nduga yang lulus Ujian Nasional SMA tidak bisa berkuliah
Tidak terdaftar, 15 siswa SMP Burmeso tak ikut ujian nasional
Gara-gara banjir, SMA PGRI Jayapura berpindah Ujian Nasional ke SMK Negeri 2
Kelasina mengatakan pada ujian nasional berbasis komputer tahun 2018 lalu, SMP 2 Sentani numpang di SMK YPKP Sentani dan SMA Negeri 1 Sentani. Sedangkan tahun 2019 masih numpang juga di SMA 1. “Pada 2020 ini kami guru-guru mengimani bahwa UN harus di sekolah sendiri, ada orang yang membantu fasilitas untuk sekolah,” kata Klasina menambahkan.
Saat ini calon peserta ujian nasional berbasis komputer dapat mengikuti simulasi. Mereka memanfaatkan komputer bantuan dari pemerintah pusat sebanyak 20 unit, Pemerintah Kabupaten sebanyak 16 unit serta partisipasi orang tua melalui Komite sebanyak 42 unit. Selain itu sekolah yang ia kelola juga memesan komputer sebanyak 40 unit sehingga keseluruhan ada 118 unit komputer.
Menurut Klasina, para guru sudah melakukan sejumlah persiapan, mulai dari work shop dan mempersiapkan materi sesuai dengan mata pelajaran.
“Dengan diberikannya materi ini kami berharap anak-anak mendapatkan nilai yang cukup baik, Kalau di tahun-tahun sebelumnya mungkin nilainya dibawah dari 50 mungkin di tahun ini bisa lebih 70 ke atas,” katanya.
Siswa kelas 9 SMP Negeri 2 Sentani, Amelia mengatakan bangga bisa ikut ujian berbasis komputer di sekolah sendiri. “Saya senang karena bisa Ujian Nasional di sekolah sendiri. Kami tidak harus seperti kakak-kakak yang sudah ujian berbasis komputer harus gunakan tempat lain,” kata Amelia.
Amelia mengaku sudah mempersiapkan diri jauh hari untuk menghadapi ujian nasional, hal itu dilakukan dengan cara belajar di sekolah maupun saat di rumah.
“Saya belajar di rumah selain itu belajar di sekolah juga gunakan fasilitas perpustakaan dan komputer yang ada,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol