Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sebanyak 85 murid dua Sekolah Menengah Pertama atau SMP yang terletak di pedalaman Kabupaten Mamberamo Raya, Papua pada tahun ini mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK pada 23-27 April 2019. Para murid dari kedua SMP itu mengikuti UNBK di SMP Marikai di Distrik Waropen Atas. Akan tetapi, Ujian Nasional di Burmeso, ibukota Kabupaten Mamberamo Raya, justru dilakukan secara manual.
Untuk pertama kalinya, SMP Marikai, Barapasi di Distrik Waropen Atas bisa menyelenggarakan UNBK bagi siswanya. Kerja keras manajemen SMP Marikai mengadakan 50 unit komputer itu juga membantu siswa SMP Powai, Distrik Sawai, untuk mengikuti UNBK di SMP Marikai.
Sekretaris Dinas Pendidikan Mamberamo Raya, Dorce Muabuay mengatakan para siswa dari kedua SMP itu mengikuti UNBK memakai 50 unit komputer yang didapatkan dari bantuan pemerintah pusat, maupun dibeli sendiri oleh SMP Marikai. “UNBK itu diikuti 61 siswa SMP Marakai, dan 24 siswa SMP Powai,” kata Muabuay saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (23/4/2019).
Menurut Muabuay, pada tahun ajaran ini terdapat 422 siswa yang mengikuti Ujian Nasional di Mamberamo Raya. Akan tetapi, hanya siswa SMP Marikai, SMP Poiwai, dan siswa SMA Marikai yang dapat mengikuti UNBK. “Sekolah lain masih melaksanakan ujian secara manual,” ujarnya.
Muabuay menyatakan penyelenggaran UNBK secara menyeluruh di delapan distrik yang ada di Mamberamo Raya masih terkendala ketersediaan komputer, jaringan listrik, maupun jaringan internet. Akan Dinas Pendidikan Mamberamo Raya menargetkan untuk menggelar UNBK di seluruh distrik di sana pada 2020, dan mengharapkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua maupun pemerintah pusat agar dapat memenuhi target itu.
Bupati Mamberamo Raya Dorinus Dasinapa menyatakan dirinya telah meninjau langsung pelaksanaan UNBK pada hari pertama di SMP Marikai. “Saya bangga karena meski berada di daerah terpencil, SMP Marikai dapat melaksanakan UNBK tanpa hambatan,” kata Dasinapa.
Menurutnya, meski SMP itu berada di pedalaman, namun pihak sekolah berupaya dapat melaksanakan UNBK tahun ini. “Tolok ukuran pendidikan, tidak harus dari ibukota kabupaten (seperti Burmeso), tapi bisa dimulai dari kampung dan distrik (seperti Marikai),” ucapnya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G