Seorang warga Palangka Raya mengamuk karena tak dapat vaksin

Papua
Ilustrasi tindak kekerasan - Pixabay.com.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Palangka Raya, Jubi  – Seorang di Kecamatan Rakumpit mengamuk saat tak dapat vaksin Covid-19, hal itu menjadikan ia ditahan aparat kepolisian setempat.  Sikap seorang warga itu terjadi pada hari Senin (5/7/2021) sekitar pukul 13.00 WIB pelaku merusak alat kesehatan milik tim medis saat melakukan jemput bola vaksinasi di Kecamatan Rakumpit.

Read More

“Vaksin dibawa petugas medis saat melaksanakan jemput bola ke Kecamatan Rakumput sudah habis, dan itu yang menyebabkan salah seorang warga mengamuk bahkan sampai merusak alat kesehatan,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kombes Dwi Tunggal Jaladri, dikutip Antara, Selasa, (6/7/2021).

Baca juga :  Vaksinasi massal TNI AL diserbu warga Manokwari 

Warga Kota Jayapura kurang antusias ikut vaksinasi Covid-19

Warga di sekitar venue PON Papua wajib divaksin

Meski tak menyebut identitas pelaku, Dwi mengatakan seorang warga yang mengamuk itu dikenai pasal pengrusakan. “Usai peristiwa tersebut, warga di Kecamatan Rakumpit itu langsung mengamankan dan menahan yang bersangkutan dan memproses perbuatan pelaku sesuai aturan yang berlaku,” kata Dwi menambahkan.

Camat Rakumpit, William, membenarkan peristiwa yang adanya perusakan alat kesehatan milik tenaga medis yang melakukan jemput bola pemberian vaksin kepada warga di daerah itu.

Sebelum terjadi kejadian, proses vaksinasi massal dilaksanakan di Kelurahan Bukit Sua dengan target 60 orang. Dengan adanya target tersebut vaksin untuk warga Kelurahan Bukit Sua berjumlah 30 dan Kelurahan Mungku Baru 30 orang.

Sekitar pukul 13.00 WIB, datanglah seorang warga setempat yang tidak mendapatkan jatah vaksin yang sudah disediakan tim medis sebanyak 60 orang.

“Orang tersebut memprotes kenapa Kelurahan Mungku Baru hanya di jatah 90 orang saja, hingga saat itu dia mengamuk dan merusak alkes milik tim medis di lokasi tersebut,” kata William .

Menurut William, oknum warga yang ditahan tersebut memang sering membuat onar di kampung. “Efek dari kejadian tersebut, tentunya mengakibatkan petugas medis trauma sehingga penjemputan bola di daerah setempat akan dipusatkan Ke Kelurahan Pager Kecamatan Rakumpit saja,” katanya. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply