Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Hingga saat ini tercatat sekitar 3.000 pedagang yang melakukan aktivitas jual beli di Pasar Pharaa Sentani. Ironisnya, hanya 13 pedagang orang asli Papua (OAP) yang memiliki kios di pasar tersebut. Sementara pedagang musiman hingga kini belum terdata.
Kepala Disperindag Kabupaten Jayapura, Yos Levi Yoku, mengatakan jumlah sekitar 3.000 pedagang tersebut tidak termasuk pedagang musiman. Untuk mendata pedagang musiman membutuhkan waktu cukup lama.
“Pedagang oeang asli Papua yang memiliki kios ada 13. Pedagang musiman ini tidak setiap hari berjualan di pasar Pharaa. Mereka daang tergantung hasil panen kebun. Ada yang biasa jualan hanya sehari saja tetapi ada juga yang lebih,” ujar Yos Yoku di Gunung Merah Kantor Bupati Jayapura, Rabu (6/3/2019).
Dikatakan, bagi pedagang OAP sebenarnya memiliki peluang yang sangat besar untuk membuka usaha mereka seperti kios dan menjual barang kelontong. Hanya saja kemauan dan lebih kepada sisi permodalan yang tidak terjangkau.
“Yang punya kios pedagang asli Papua ini mereka menjual barang-barang kios seperti minyak goreng, mie instan, sauris, sabun mandi, bahkan ada juga yang menjual pakaian jadi,” jelasnya.
Sementara itu, Ina Mehue, pedagang OAP yang memiliki kios di Pasar Pharaa, mengaku dirinya membuka usaha jual beli dengan memiliki modal sendiri. Sementara barang yang dijual adalah sembako dan bahan jadi lainnya seperti kelontong dan pakaian jadi.
“Modal awal sebesar Rp 5juta untuk sembako, dari situ dikembangkan dengan membeli barang-barang kelontong di luar papua termasuk pakaian jadi. Kios ini saya kelolakan kepada orang lain, sementara saya mencari dukungan dana untuk menyokong keberlangsungan kios dengan berdagang sayur mayur,” ungkapnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari