Sejumlah rumah sakit di Yogyakarta kembangkan obat Covid-19 dari minyak kelapa

Papua, minyak kelapa
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Yogyakarta, Jubi – Terdapat empat rumah sakit di Yogyakarta sedang meneliti terapi penyembuhan virus Covid-19 menggunakan minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO). Keempat rumah sakit tersebut adalah RSUP Dr. Sardjito, RSA UGM, RSUD Wonosari, serta RSUD Sleman.

Read More

“VCO merupakan medium chain fatty acids (MCA) yang mengandung asam laurat diubah menjadi monogliserida monolaurin mempunyai efek antiviral dengan cara menghancurkan membran lipid virus,” kata Pakar Pulmonologi FKKMK UGM, sekaligus Ketua Tim Airbone Disease RSUP Dr. Sardjito, Ika Trisawati, saat webinar Uji Klinis dan Penanganan Covid-19 yang diselenggarakan Pusat Kedokteran Herbal FKKMK UGM, Kamis (15/4/2021) kemarin.

Menurut dia, upaya penemuan obat untuk mendukung pengobatan Covid-19 terus dilakukan oleh para peneliti di berbagai belahan dunia. Salah satunya memanfaatkan bahan alam atau herbal, termasuk VCO.

“Penggunaan VCO dalam terapi Covid-19 dilatarbelakangi kandungan dalam minyak tersebut yang diketahui memiliki antivirus yang baik seperti asam laurat (C12) dan monolaurin (ML) serta derivatnya,” kata Ika menambahkan.

VCO bekerja dengan merusak membran sel pada virus. VCO masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi monolaurin yang saat berinteraksi dengan membran sel virus bakal merusak lapisan lipid pada sel tersebut. Dengan begitu, membran sel virus menjadi rusak dan tidak berfungsi.

Dalam pilot studi di empat rumah sakit tersebut, Ika mengungkap hasil yang signifikan (p<0,05) dari penggunaan VCO dalam menurunkan TNF α pada kelompok VCO dibandingkan plasebo.

Baca juga :  Muncul klaim obat anti Covid-19, IDI : Harus ditelusuri

Puluhan pegawai positif Covid-19, rumah sakit daerah ini batasi pelayanan 

Cara dokter di Papua menangani pasien Covid-19 yang belum ada obatnya

Selain itu, ada penurunan marker inflamasi antara lain CR, ferritin, dan IL6, walaupun secara statistik tidak siginifikan.

Temuan lain menunjukkan adanya penurunan D Dimer atau fragmen protein yang muncul saat bekuan darah larut dalam tubuh, serta ferritin yang signifikan (p<0,05). Baik sebelum maupun setelah intervensi VCO. Lalu terjadi penurunan CRP, IL6 dan procalcitonin, meski tak signiffikan.

“VCO dapat menurunkan marker inflamasi pada penderita Covid-19 sehingga diharapkan dapat mencegah perberatan penyakit,” kata Ika menjelaskan.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik BPOM, Reri Indriani mengatakan, potensi bahan alam yang cukup berlimpah dengan lebih dari 30 ribu spesies tanaman di Indonesia.

Data Riset Obat dan Jamu menunjukkan, dari spesies tanaman yang ada, 2.848 di antaranya adalah tumbuhan obat yang tersebar pada 405 etnis di 34 provinsi.

“Potensi bahan alam Indonesia memberi peluang besar untuk dimanfaatkan sebagai produk jamu, maupun obat herbal terstandar dan fitofarmaka, termasuk sebagai terapi adjuvan Covid-19,” kata Reri.

Menurut Reri, BPOM mendampingi penelitian herbal terkait Covid-19. “Sejauh ini ada 15 penelitian yang memanfaatkan bahan alam. Uji klinik dua di antaranya telah rampung,” kata Reri menjelaskan.

Ia menjelaskan ada beberapa pembelajaran yang dapat dipetik selama prosesnya. Misalnya, kendala menemukan hewan model yang mampu menggambarkan patofisiologi Covid-19 pada manusia secara menyeluruh saat uji praklinik.

Tahapan uji klinik juga bukan perkara gampang ketika dilakukan di tengah pandemi, mengingat banyak faktor yang bisa mempengaruhi validitas hasil akhir. Persoalan lain, meliputi ukuran sampel, populasi subjek, hingga kategori subjek. “Belum lagi faktor manifestasi klinik pasien Covid-19 yang beragam, sehingga menuntut peneliti lebih cermat dalam menentukan definisi operasional perbaikan gejala klinis,” katanya. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply