Papua No. 1 News Portal | Jubi
Balikpapan, Jubi – Sejumlah pasien positif Covid-19 kabur enggan dirawat dengan alasan yang sulit dipahami. Di antaranya terjadi di Balikpapan, yang menyebutkan seorang perempuan pasien positif Covid-19, berusia 43 tahun, yang kabur meski hasil uji swab yang menyatakan dirinya positif terpapar Covid-19 belum disampaikan.
“Ketika petugas kami ingin menyampaikan hasil swab tersebut, yang bersangkutan menghilang,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Balikpapan, Andi Sri Juliarty, Sabtu, (4/7/2020).
Baca juga : Pasien positif Covid-19 tertular saat ke luar daerah
Pasien Positif Covid-19 Kabupaten Sorong terus bertambah
Pasien positif Covid-19 di daerah ini berusia anak-anak
Suami perempuan itu seorang pedagang Pasar Pandansari yang meninggal pekan lalu, setelah mengalami komplikasi parah yang disebabkan Covid-19.
“Karena itu, istri maupun anak yang bersangkutan segera dites swab,”kata Andi menambahkan.
Tiga hari setelah pemakaman suaminya, istri dan anaknya menjalani uji usap sebagai bagian dari tracking untuk menghentikan penularan.
Setelah menjalani uji usap yang bersangkutan kemudian berhenti berjualan dan melakukan isolasi mandiri di rumah. “Namun ketika petugas datang, yang bersangkutan kemudian sudah tidak ditemukan,” kata Andi menjelaskan.
Pelacakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menemukan bahwa pasien ini sudah berada di Banjarmasin, 560 kilometer barat daya Balikpapan, atau lebih kurang 10 hingga 12 jam perjalanan dengan mobil.
Pasien positif terpapar Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, juga diketahui melarikan diri dari ruang isolasi dan kini sedang dilakukan pencarian oleh Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Bangkalan Sudiyo menyatakan pasien Covid-19 yang melarikan diri itu adalah Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Dia itu melarikan diri dari ruang observasi dan isolasi di Balai Diklat BKPSDA Kabupaten Bangkalan yang memang menjadi tempat isolasi bagi pasien Covid-19,” kata Sudiyo
Menurut Sudiyo, pasien yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan uji laboratorium beralamat di Cakung Jakarta Timur.
“Yang bersangkutan ini merupakan pemudik yang hendak pulang kampung ke Kecamatan Galis, Bangkalan. Ia meninggalkan balai diklat tanpa pamit,” kata Sudibyo menjelaskan.
Saat ini Tim Gugus Tugas Pemkab Bangkalan masih mencari dengan mendatangi rumah familinya di Kecamatan Galis, Bangkalan.
“Saat hari terakhir sebelum menghilang, pukul 18.00 WIB petugas diklat mengirimkan makan malam dan cek suhu yang bersangkutan masih ada di kamar menggunakan mukena serta masih menerima nasi kotak jatahnya,” kata Sudiyo menjelaskan.
Pada pukul 18.20 WIB ada kiriman dari keluarga dan taruh di meja pengiriman. Saat kiriman diantarkan ke kamarnya pasien itu telah menghilang. (*)
Editor : Edi Faisol