Papua No.1 News Portal | Jubi
Muting, Jubi – Siswa harus berbagi ruang kelas di Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik Santo Antonius Mandum. Sekolah Dasar di Kampung Kindiki, Distrik Muting, Kabupaten Merauke tersebut hanya memiliki tiga lokal untuk kelas I hingga kelas VI.
Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK) Santo Antonius Mandum memiliki sekitar 100 siswa. Sebanyak tiga lokal di sekolah itu difungsikan sebagai ruang kelas tanpa sekat.
“Tiga ruangan (lokal) itu dibagi (untuk enam kelas). Setiap lokal hanya dibatasi bangku karena tidak ada anggaran untuk menyekatnya,” kata Ketua Komite SD YPPK Santo Antonius Mandum, Kornelis Kaize, saat ditemui Jubi pada pekan lalu.
Sejak pertama kali berdiri, SD YPPK di Kampung Kindiki itu memang hanya memiliki tiga lokal belajar. Pihak sekolah bersama komite telah berulang kali mengusulkan pembangunan lokal baru kepada pemerintah, tetapi belum juga terealisasi.
“Anggaran untuk pembangunan tiga ruang belajar baru selalu kami usulkan pada setiap Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Muting. Namun, tidak kunjung direspon,” jelas Kaize.
Kaize melanjutkan ada enam guru bertugas di SD YPPK Kindiki, tetapi tidak semua aktif mengajar. Mereka lebih sering berada di kota ketimbang mengajar di kampung.
Yulianus (35 tahun), warga Kindiki sangat berharap pemerintah turut tangan dalam mengatasi kekurangan lokal belajar di SD YPPK Kindiki. “Tiga ruangan (lokal) itu tak bisa menampung semua siswa. Minimal dibangun lagi tiga ruangan sehingga siswa kelas I dan kelas II tidak digabung sekaligus (dalam satu lokal).” (*)
Editor: Aries Munandar