Papua No. 1 News Portal | Jubi
Berusia 17 tahun bagaikan remaja memasuki usia dewasa bagi SMA Negeri 1 Plus KPG Nabire pada 28 Oktober 2019.
Untuk merayakan hari pendidiran sekolah tersebut, seperti tahun-tahun sebelumnya, sekolah menggelar berbagai perlombaan dan pertandingan antar SMA dan SMK di Kabupaten Nabire.
Ketua panitia ulang tahun, Edowardus Yeuyanang, mengatakan perlombaan yang digelar adalah Yospan (Yosim Pancar) dan vocal grup (menyanyi).
Sedangkan lomba khusus di sekolah adalah cerdas cermat, puisi, dan pidato.
Untuk pertandingan adalah bolavoli putra dan putri serta tarik tambang.
“Kegiatan-kegiatan tersebut kami gelar untuk meningkatkan kreativitas siswa dan menciptakan rasa kebersamaan antara siswa di sekolah serta dengan sekolah lain di Kabupaten Nabire,” katanya kepada Jubi, Selasa, 29 Oktober 2019.
Dengan kegiatan tersebut, katanya, kreativitas dan potensi yang dimiliki siswa bisa meningkat.
“Artinya kami memberikan sarana untuk melatih potensi dalam diri siswa dan siswi,” ujarnya.
Uniknya tema ulang tahun adalah “Saya Bangga Budaya Indonesia”. Untuk menyokong tema tersebut para siswa menampilkan tarian adat dari berbagai budaya seperti suku Moni, Lanni, Mee, Ambon, Jawa, Timor, Flores, Toraja, Batak, Medan, serta yosim pancar dari pesisir pantai Papua.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan wadah para siswa yang memiliki bakat seni, baik seni tradisional Papua maupun seni modern, kalau di sekolah kan ada even olahraga, sementara berkesenian di sini wadahnya,” ujarnya.
Edowardus mengatakan kegiatan tersebut dihadiri ratusan siswa dari SMA Negeri 1 Nabire dan juga ratusan mahasiswa yang kuliah di KPG setempat.
Kepala SMA Negeri 1 Plus KPG Nabire, Fransiskus Donbosko Johanes, mengatakan pihaknya memfokuskan kegiatan kepada kreativitas. Sebab, katanya, anak-anak datang membawa impian dan kelak mereka bisa membawa masa depan yang lebih baik lagi.
“Momentum ini, anak didik menampilkan seni budaya tarian masing-masing daerah berbagai suku seluruh nusantara,” ujarnya.
Sebagai kegiatan rutin tahunan, kata Fransiskus, tahun ini perayaan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ke-91. Karena itu kolabarasi antar sesama tarian adat justru memberikan motivasi kepada anak didiknya yang berjumlah 500 siswa SMA Negeri 1 dan 400 mahasiswa KPG.
“Karena itu perlu adanya kreativitas dari anak dan seperti halnya kegiatan sekarang kreativitas tersebut dituangkan dalam lomba-lomba yang diadakan dalam menyambut hari ulang tahun,” ujarnya.
Lomba-lomba tersebut fokus pada nilai sejarahnya. Ada kreativitasnya dan juga ada lomba yang mendukung perkembangan zaman seperti tema agar siswa tidak kehilangan identitas.
Ia berharap anak didiknya menjadi lebih kreatif sesuai dengan bidang dan peminatannya dan penunjangan-penjunjangan penampilan seperti apa yang bisa diharapkan masyarakat.
“Saya berharap dengan penampilan yang rapi dan disiplin, anak-anak bisa bertambah disiplinnya,“ katanya.
Terkait permasalahan kenakalan remaja, Fransiskus berpesan kepada siswa agar dalam situasi apapun jangan sampai mencoba atau mendekat kepada narkoba dan minuman beralkohol (minol).
“Saya berharap siswa juga tertib dalam berlalu lintas karena korban terbanyak adalah anak-anak usia produktif,” katanya.
Ia juga berharap kepada semua dewan guru dan wali kelas agar mendukung semua program sekolah untuk memberikan pembekalan terhadap anak didik.
“Selain sebagai pembelajaran para siswa diharapkan akan menumbuhkan semangat bagi masyarakat yang menyaksikan kegiatan untuk mencintai keanekaragaman budaya yang kita miliki,” ujarnya.
Sekertaris Dinas P dan P Nabire, Viktor Tebai, mengaku bangga walaupun tidak semua sekolah tidak melakukan hal yang sama seperti dilakukan SMA Negeri Plus KPG Nabire.
Ia mendukung semua kegiatan dan rencana sekolah yang mewujudkan siswa yang handal demi masa depan.
“Pentas budaya ini bisa mengenal dan mengembangkan budaya agar ke depan siswa bisa mengembangkan sendiri,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi acara peringatan hari jadi ke-17 SMAN 1 Plus KPG Nabire dan menyampaikan bahwa kinerja guru di Nabire saat ini cukup baik.
“Kami menyampaikan rasa bangga sekaligus haru, seraya mengingat bahwa 17 tahun yang lalu sekolah ini sudah mencetak sumber daya manusia yang luar biasa,” katanya.
Ia juga berpesan kepada siswa agar selalu teguhkan dengan semangat meraih cita-cita, dengan belajar tekun, menjaga kejujuran, menjadi manusia pembelajar dengan tidak ketinggalan menguasai teknologi dan informasi.
“Apabila telah meraih yang dicita-citakan, tetap hormati guru dan menghargai orang lain,” katanya.
Selain berusaha tekun dan terus belajar, menurutnya tidak lupa sanjungkan doa, karena masa depan seseorang telah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa. Telah menjadi kewajiban bagi siapapun sebagai makhluk-Nya untuk bisa mengubah diri menjadi lebih baik.
“Saya harap nanti siswa akan ada yang menjadi pemimpin, entah itu pemimpin daerah, bupati atau gubernur, bahkan kalau bisa ada yang menjadi presiden, karena tidak ada hal tidak mungkin apabila Yang Maha Kuasa berkehendak,” ujarnya.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan pemotongan kue ulang tahun oleh Kepala SMA Negeri 1 Plus KPG, Fransiskus Donbosko Johanes. Lalu panitia mengumumkan dan menyerahkan hadiah kepada para pemenang perlombaan dan pertandingan. (*)
Editor: Syofiardi