Papua No.1 News Portal | Jubi
Apia, Jubi – Tujuh belas orang sekarang sedang ditempatkan di karantina terkelola di Samoa setelah awak kapal kontainer yang melewati Apia pada akhir pekan lalu ditemukan terkena Covid-19.
Laporan dari media Samoa mengatakan tiga dari 17 awak di atas kapal itu dinyatakan positif terkena Covid-19 ketika mereka akan berlabuh di Samoa Amerika. Semua awak kapal harus diperiksa sebelum mereka bisa turun, atau sebelum kargo apapun bisa dibongkar.
Kapal kontainer itu, Fesco Askold, telah diizinkan untuk menurunkan sauh di luar pelabuhan selama setidaknya tujuh hari, sementara pemerintah Samoa Amerika melakukan penilaian dan menetapkan strategi terbaik untuk membongkar muatan dan mengangkut kargo yang akan dikirimkan ke Amerika Serikat.
Di Samoa, pejabat kesehatan telah mengungkapkan kepada media lokal bahwa tidak ada satu orang pun dari 17 awak tadi yang dites di Apia karena mereka telah memenuhi persyaratan negara itu untuk masuk, dan telah dikonfirmasikan negatif Covid-19 di pelabuhan Tahiti, dimana mereka bertolak sebelum ke Samoa. Mereka juga telah lolos pemeriksaan kesehatan di atas kapal yang dilakukan oleh petugas dari Samoa.
Semua tim petugas kesehatan Samoa, terdiri dari lima orang, yang naik ke kapal itu juga mengenakan perlengkapan pelindung lengkap.
Dalam laporan setelah itu, pemerintah Samoa menganggap ini berisiko sangat rendah dan memutuskan tidak akan melakukan pelacakan kontak lebih lanjut.
Vanuatu umumkan kasus Covid-19 pertama
Sementara itu, Vanuatu adalah negara Kepulauan Pasifik terakhir yang melaporkan kasus Covid-19 pertamanya.
Direktur bagian Kesehatan Masyarakat Vanuatu, dr. Len Tarivonda, mengatakan laki-laki itu sampai di Vanuatu dari Amerika Serikat melalui Sydney dan Auckland.
Pria itu, yang asimtomatik, sampai di negara itu pada 4 November, baru dikonfirmasikan terkena virus Corona pada Selasa lalu (10/11/2020) saat ia menjalani pengetesan rutin harian yang kelima.
Menurut pejabat kesehatan, pria itu duduk terpisah selama penerbangannya dan menjaga jarak fisik setiap saat, karena ia telah diidentifikasi sebagai pengunjung dari negara berisiko tinggi.
Disadur dari RNZ Pacific, Pulau Efate dimana ibu kota negara itu berada, telah ditutup dan semua perjalanan domestik juga dihentikan. Masa karantina bagi warga yang dipulangkan sekarang dinaikkan menjadi 28 hari.
Kepulauan Solomon kuatkan hukum terkait Covid-19
Warga negara Kepulauan Solomon yang berbohong saat mengisi formulir pra-keberangkatan tentang paparan pada virus Corona akan dituntut, Perdana Menteri Manasseh Sogavare telah mengumumkan.
Keputusan pemerintah untuk menuntut orang-orang ini diambil akibat naiknya kasus Covid-19 di negara itu sejak virus Corona pertama pertama kali dilaporkan 3 Oktober lalu. Kasus Covid-19 terbaru berasal dari pemain sepak bola yang datang dari Auckland, Selandia Baru pada 25 Oktober.
Selain itu, PM Sogavare juga kecewa saat diberitahu salah satu pemain sepak bola lainnya menolak memakai masker di pesawat. (Matangi Tonga)
Editor: Kristianto Galuwo