Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,
Sentani, Jubi – Gres Maria Karoba Tawi, 21 tahun, sedikit berbeda dari mahasiswi lainnya. Selain kuliah di semester satu di Jurusan Akuntasi, Universitas Yapis (Uniyap), ia juga bekerja membantu mamanya di Toko Papua Mart.
"Saya kuliah siang, jadi pagi menjaga toko, siangnya baru ke kampus," kata Gres saat ditemui Jubi di Sentani pada Kamis (17/11/2016).
Meski begitu, kata perempuan asal Bokondini, Kabupaten Tolikara ini, ia menyempatkan diri meluangkan waktu belajar.
"Sedang tidak ada pelanggan datang saya belajar, kalau untuk tugas saya kerjanya malam," ujarnya.
Ibu Gres kebetulan manager Papua Mart. Selain menjaga toko Gres juga ikut mengontrol di bagian admin mengontrol masuk barang.
Sama dengan Gres, Paulina Yoku, 15 tahun, adalah perempuan muda yang juga bekerja sambil studi. Paulina yang sekolah di SMP YPKP Sentani juga berjualan pinang.
"Pinang biasa saya ambil di pohon sendiri dan menjualnya, pagi saya atur pinang nanti mama yang bantu jaga dan pulang sekolah saya yang jaga," ujar perempuan asal Sentani ini.
Dengan modal berjualan di depan rumah, perempuan asal Sentani ini bisa mendapatkan uang yang lumayan.
"Dari hasil jualan pinang paling tinggi Rp300 ribu dan paling rendah Rp200 ribu,” kata Paulina.
Untuk menyiasati kedua aktivitasnya, ketika mendapat tugas rumah dari sekolah, ia meminta tolong mamanya menjaga jualannya.
“Saya selesaikan dulu tugas sekolah, setelah itu saya kembali berjualan pinang sampai jam delapan malam,” ujarnya. (*)