Rusia sebut presiden Putin absen konferensi perubahan iklim

Papua
Ilustrasi, pixabay.com

Moskow, Jubi – Presiden Rusia Vladimir Putin disebutkan absen di acara KTT Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait Perubahan Iklim, atau COP26 secara virtual. Absennya Putin itu memupuskan harapan akan terobosan kesepakatan internasional terkait perubahan iklim.

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi juga dikabarkan belum tentu menghadiri acara tersebut.

Read More

Inggris, yang menjadi tuan rumah COP26 di Glasgow pada 31 Oktober hingga 12 November mendatang sedang berupaya mendapatkan dukungan dari kekuatan-kekuatan besar guna mencapai rencana yang lebih kuat untuk menangani pemanasan global.

Baca juga :  Bukan migrasi adaptasi jadi fokus kebijakan perubahan iklim Kiribati
Perbankan Malaysia wajib melaporkan paparan risiko iklim
Retret pemimpin PIF penuh perdebatan tentang perubahan iklim

Pemerintah Rusia mengatakan absenya putin di KTT G20 di Roma secara langsung pada bulan ini, karena kekhawatiran terkait pandemi COVID-19.

“Sayangnya, beliau juga tidak akan berangkat ke Glasgow,” kata Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, kepada wartawan, dikutip dari laman Antara, Kamis, (21/10/2021).

Ia mengatakan bahwa para perwakilan Rusia lainlah yang akan berangkat. “Kami perlu mengatur terkait format seperti apa yang akan dapat memungkinkan (Putin) untuk dapat berbicara melalui konferensi video, dan di momen apa,” kata Peskov.

Peskov memastikan  isu  yang akan dibahas di Glasgow saat ini membentuk salah satu prioritas kebijakan luar negeri Rusia.

Rusia dilaporkan memanas dengan laju 2,8 kali lebih cepat dibandingkan dengan rata-rata global, dengan melelehnya permafrost Siberia, yang merupakan 65 persen dari daratan Rusia, melepaskan gas rumah kaca dalam volume yang signifikan.

Pada pekan sebelumnya Putin mengatakan Rusia akan berusaha untuk menjadi netral karbon selambat-lambatnya pada 2060. Dia mengatakan bahwa hidrogen, ammonia, dan gas alam kemungkinan akan memainkan peran penting dalam bauran energi dalam tahun-tahun ke depan dan bahwa Rusia siap untuk berdialog terkait langkah-langkah untuk menangani perubahan iklim. (*)
Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply