Rusia : latihan serangan nuklir AS mentargetkan Moskow

Rusia Eropa Papua
Ilustrasi, peta Eropa Rusia, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu menuding sejumlah pesawat pengebom nuklir AS sedang berlatih melancarkan serangan Moskow. Pesawat-pesawat Amerika Serikat itu terbang dari dua arah yang berbeda sekitar 20 kilometer dekat perbatasan Rusia.

Shoigu juga mengeluhkan pesawat bomber AS telah melakukan penerbangan sebanyak 30 kali selama November ini, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dalam periode yang sama pada 2020. Ia menyimpulkan aktivitas pesawat bomber AS yang signifikan itu dilakukan sebagai simulasi serangan nuklir terhadap Rusia.

“Menteri Pertahanan menggarisbawahi bahwa selama latihan militer AS ‘Global Thunder’, 10 pesawat pengebon strategis AS berlatih meluncurkan senjata nuklir melawan Rusia dari arah barat dan timur,” kata Shoigu dalam pernyataan Kemhan dikutip CNN Indonesia dari Reuters, Rabu, (24/11/2021).

Baca juga :  Rusia pasok rudal ke India meski terancam sanksi
AS gagal uji coba senjata hipersonik, bagaimana dengan Cina dan Rusia
Rusia sebut presiden Putin absen konferensi perubahan iklim

Shoigu menyatakan jarak terdekat latihan pesawat pengebom AS itu hingga 20 kilometer dari perbatasan Rusia.

Global Thunder adalah salah satu latihan rutin militer AS yang dirancang untuk menguji dan menunjukkan kesiapan kemampuan nuklir Negeri Paman Sam. Shoigu menegaskan militer Rusia telah memantau dan melacak pesawat-pesawat pengebom AS itu dan mengambil tindakan untuk menghindari insiden.

Shoigu bahkan menyeret China, dengan menganggap bahwa aktivitas pesawat pengebom nuklir AS yang terus meningkat di kawasan turut mengancam Negeri Tirai Bambu. “Dengan alasan ini, koordinasi Rusia-China menjadi faktor untuk stabilitas dalam urusan dunia,” kata Shoigu memaparkan .

Sedangkan AS menegaskan latihannya dilakukan dan diumumkan secara terbuka. Kemhan AS menuturkan latihan itu mematuhi protokol internasional. “Misi-misi ini diumumkan secara terbuka pada saat itu, dan direncanakan dengan cermat dengan (Komando Strategis), (Komando Eropa), sekutu dan mitra untuk memastikan pelatihan dan peluang integrasi maksimum serta kepatuhan terhadap semua persyaratan dan protokol nasional dan internasional,” kata Letnan Kolonel Anton Semelroth, juru bicara Pentagon.

Tuduhan Rusia kepada AS ini muncul ketika ketegangan kedua negara kembali meningkat, terutama setelah Ukraina mewanti-wanti bahwa Moskow kemungkinan berencana menginvasi negaranya dalam waktu dekat.

AS bahkan dilaporkan berencana mengerahkan senjata mulai dari tank hingga rudal ke Ukraina sebagai persiapan menghadapi segala kemungkinan tersebut. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Leave a Reply