Papua No. 1 News Portal | Jubi
Samarinda, Jubi– Manajemen rumah sakit umum daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Samarinda, Kalimantan Timur, membantah beredarnya informasi penutupan layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Saat RSUD AWS Samarinda tetap membuka layanan IGD kepada masyarakat, meski tetap ada pembatasan karena lonjakan pasien Covid-19.
Ia menegaskan saat ini rumah sakit milik pemda ini masih mampu menampung sekitar 30 pasien untuk mendapatkan layanan kesehatan.
“Perlu diketahui bahwa IGD kan bukan tempat untuk merawat pasien, namun hanya sistem transit saja. Nah, itu biasanya sekitar 30 pasien,” ujar Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, Kalimantan Timur, David Harjadi Mashoer, Senin, (5/7/2021) kemarin.
Baca juga : Sepuluh dokter di daerah ini positif Covid-19, sebagian layanan rumah sakit ditutup
IRJ Rumah Sakit Jayapura akan beralih fungsi jadi IGD
RSUD ini belum sesuai standar penanganan pasien Covid-19
Meski ia ada baner yang terpampang di area RS dengan tulisan tidak layani di IGD karena penuh. Namun baner itu hanya sebagai antisipasi. “Jika sewaktu-waktu IGD diharuskan tutup dikarenakan bed occupancy rate (BOR) saat ini mencapai 91 persen,” kata David menambahkan.
Menurut David, lonjakan kasus Covid-19 di Kalimantan Timur, khususnya di Kota Samarinda juga berimbas pada RSUD AWS yang telah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19.
“Kami pihak RSUD AWS mengimbau seluruh masyarakat Kalimantan Timur khususnya Samarinda, untuk tetap waspada demi menghindari peningkatan jumlah pasien,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol