Papua No. 1 News Portal | Jubi
Malang, Jubi – Sebanyak 3.993 bangunan rumah rusak akibat gempa Malang magnitudo 6,1 yang terjadi pada Sabtu, (10/4/2021). Sedangkan korban jiwa tiga orang meninggal dan 54 orang luka-luka.
“Rumah yang rusak ringan 1.600 unit, rusak sedang 1.130 unit, dan rusak berat 1.018 unit. Kerusakan rumah maupun bangunan lain terbanyak ada di tiga kecamatan, yakni Dampit, Tirtoyudo, dan Ampelgading,” kata Pelaksana tugas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang, Sadono Irawan, Selasa, (13/4/2021).
Baca juga : Gempa 5,9 skala richter di Jatim tidak sebabkan kerusakan
Gempa bumi di Mataram dirasakan tujuh kali
Dentuman dan gemuruh hebohkan warga Sukabumi, BPBD : sumber tanah bergerak
Menurut Sadono, semua bangunan yang rusak berada di 25 kecamatan. Kerusakan rumah juga membuat banyak warga mengungsi. Tercatat, sebanyak 600 orang di Kecamatan Tirtoyudo untuk sementara tinggal di tempat pengungsian di Desa Sumbertangkil 350 jiwa, Desa Jogomulyan 200 jiwa, dan Desa Kepatihan 150 jiwa.
Selain itu sebanyak 130 pengungsi di Kecamatan Dampit berada di Desa Majangtengah 60 jiwa dan Pamotan 72 jiwa. Sebanyak 50 orang lagi di Kecamatan Ampelgading mengungsi di Desa Wirotaman.
“Kami telah membuka dapur umum di Ampelgading dan Dampit untuk melayani kebutuhan dasar pangan para pengungsi,” ujar Sadono menambahkan.
Status tanggap darurat 14 hari sudah diberlakukan sejak Minggu kemarin. BPBD juga sudah mendirikan posko tanggap darurat bencana dan pos bantuan logistik. Semua upaya ini dikoordinasikan dengan TNI, Polri, Palang Merah Indonesia, organisasi perangkat daerah (OPD) teknis terkait, serta kelompok relawan.
Jumlah bangunan rumah dan fasilitas umum rusak bisa saja bertambah karena tim gabungan masih terkendala informasi yang belum seluruhnya valid, selain keterbatasan sumber daya personel yang harus menangani wilayah terdampak yang cukup luas.
Pemerintah Pusat melalui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo telah menyiapkan dana stimulan untuk membenahi rumah-rumah korban gempa yang rusak. Jumlah dana bantuan bervariasi, tergantung kerusakan: rumah rusak berat dapat Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.
Saat ini, masih banyak warga yang takut tidur di dalam rumah karena khawatir gempa Malang susulan. Selain dikarenakan kondisi rumah rusak sehingga tak layak dihuni, juga karena mereka masih traumatis. (*)
Editor : Edi Faisol