Robonghollo dan kawasan penyangga harus bersih dari aktivitas manusia

Asisten III Setda Kabupaten Jayapura, Timoteus Demetouw, saat menanam pohon sebagai pencanangan program penanaman sejuta pohon di kawasan cagar alam Robonghollo - Jubi/Engel Wally
Asisten III Setda Kabupaten Jayapura, Timoteus Demetouw, saat menanam pohon sebagai pencanangan program penanaman sejuta pohon di kawasan cagar alam Robonghollo – Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Pemerintah Kabupaten Jayapura telah mencanangkan program penanaman sejuta pohon di cagar alam Robonghollo dan kawasan penyangganya, Rabu (10/7/2019).

Read More

Penanaman sejuta pohon yang dilakukan di kawasan penyangga, jalan lingkar utara yang berhadapan langsung dengan rumah jabatan Bupati Jayapura, dihadiri sejumlah unsur pimpinan daerah, provinsi, dan Kabupaten Jayapura, tokoh masyarakat, pemuda, perempuan, Pramuka, pemerhati lingkungan, dan masyarakat.

Bupati Jayapura yang diwakili oleh Asisten III Setda Kabupaten Jayapura, Timoteus Demetouw, dalam sambutannya mengatakan banjir bandang 16 Maret lalu menjadi pelajaran berharga yang tidak boleh terulang lagi.

Dikatakan, sebagai upaya meminimalisasi terjadi bencana di kemudian hari, langkah tegas yang dilakukan adalah membersihkan cagar alam Robonghollo dan kawasan penyangganya dari semua aktivitas manusia.

“Sudah berkali-kali ada informasi dan pemberitahuan yang disampaikan kepada semua masyarakat yang tinggal di daerah penyangga. Dengan pencanangan ini maka ke depannya tidak ada lagi aktivitas apapun di kawasan ini,” kata Timoteus Demetouw.

Menurutnya, pencanangan penanaman sejuta pohon saat ini tidak hanya menjadi tugas Pemerintah Kabupaten Jayapura, kehadiran Pemerintah Provinsi Papua dalam hal Dinas Kehutanan dan Dinas Lingkungan Hidup, tentunya akan memberikan dukungan terhadap apa yang dilakukan saat ini.

“Semua pihak harus bergandengan tangan untuk melakukan yang terbaik bagi daerah ini, kalau tidak sekarang maka jangan harap bencana tidak akan terjadi karena Gunung Robonghollo sudah ditetapkan sebagai bencana permanen,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura, Kris Kores Tokoro, melaporkan bahwa kawasan penyangga dan cagar alam Robonghollo, hingga saat ini masih ada aktivitas manusia, sehingga perlu penangan khusus untuk menghentikan semua kegiatan yang mengganggu kawasan penyangga maupun cagar alam.

“Kali ini sudah tidak ada toleransi lagi, siapa saja yang mencoba melakukan aktivitas di kawasan penyangga maupun cagar alam Robonghollo, akan kami seret ke jalur hukum. Penanaman sejuta pohon saat ini dimulai dari kawasan Rumah Sakit Yowari hingga Ifar Gunung yang menjadi wilayah segmen satu,” jelas Tokoro.

Tokoro juga mengatakan jenis pohon yang akan ditanam adalah cemara, kasuari, mahoni, trumbesi, dan jati putih.

“Penanaman sejuta pohon akan dibagi dalam beberapa tahap. Thap pertama akan ditanam seribu pohon. Untuk segmen satu, akan dibagi dalam beberapa titik,” pungkas Tokoro. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply