Portal Berita Tanah Papua No. 1 | Jubi ,
Jayapura, Jubi – Rinto Jacson Ongge adalah tukang foto khusus pada acara-acara festival yang kemudian merambah pada acara wisuda. Ia mulai membuka stand saat acara wisuda di kampus sejak 2012.
“Kami baru lima kali membuka stand foto pada acara wisuda di beberapa perguruan tinggi di Jayapura,” katanya kepada Jubi, Kamis (24/11/2016)
Menurut Rinto, tidak gampang untuk menarik perhatian orang berfoto di tempatnya.
"Kami baru pemula, jadi pengunjung belum begitu banyak yang datang, namun di sini kami tampil beda karena kami memakai motif Papua, " ujarnya.
Dari pekerjaannya, pria asal Sentani, Kabupaten Jayapura ini mengaku dalam setahun mengha
silkan Rp5 juta dan paling sedikit Rp2 juta. Ia memasang tariff Rp100 ribu untuk foto ukuran 8R.
Tukang foto lainnya, Wayan asal Bali, datang ke Jayapura pada 2006 sebagai fotografer. Ia membuka studio mini setahun kemudian sampai sekarang.
Untuk mendapatkan pelangan ia bersabar, karena banyak studi foto lainnya yang ikut menggarap acara wisuda.
"Studi foto banyak, jadi pelanggan atau mereka yang mau difoto itu tergantung dari berapa banyak yang diwisuda saja," kata Wayan yang ditemui saat acara wisuda Universitas Cenderawasih
Karena acara wisuda tidak tiap hari, namun hanya dua atau tiga kali setahun, dalam setahun Wayan hanya bisa memperoleh Rp5 juta untuk menggarap acara wisuda saja.
Wayan memiliki studi foto mini dengan modal sendiri dibantu empat karyawan.
“Saya kerja tidak sendiri, kami ada empat orang dan itu mereka saya bayar, juga saya bayar untuk sewa mobil," tutur Wayan.
Wayan mengatakan, ukuran foto yang ia tawarkan kepada pengunjung atau wisudawan berbeda dengan stand lain. Satu kali foto dengan ukuran 10R jumbo seharga Rp100 ribu. (*)