Papua No.1 News Portal | Jubi
Port Vila, Jubi – Mantan Ketua Parlemen Vanuatu, MP Gracia Shadrack telah mengeluarkan pernyataan untuk menjelaskan alasannya mengundurkan diri.
“Ada tantangan yang tidak pernah berhenti dari sisi Pemerintah mempertanyakan kemampuan saya untuk menjabat sebagai Ketua Parlemen Republik Vanuatu,” menurutnya.
“Ini adalah posisi yang saya pegang dengan sungguh-sungguh dan penuh dedikasi untuk memastikan pelaksanaan tanggung jawab saya sesuai dengan yang dimandatkan oleh konstitusi Pasal 22 (2), dan memastikan kepatuhan parlemen terhadap Tata Tertib Parlemen.”
“Saya mengetahui tuduhan-tuduhan yang dilayangkan terhadap saya dalam menjalankan peran saya sebagai Ketua Parlemen dan saya membantah semua tuduhan bias dan konflik.”
“Saya telah memutuskan, setelah mempertimbangkan semua hal dan menerima nasihat yang baik, dengan rendah hati mengundurkan diri dari posisi sebagai Ketua Parlemen.”
“Saya ingin mengingatkan anggota-anggota parlemen bahwa, terlepas dari afiliasi, kami dipilih di sini oleh rakyat kami untuk mewakili mereka dengan setia dan penuh rasa hormat.”
Anggota Parlemen (MP) dari dapil Epi, Seule Simeon, telah terpilih sebagai Ketua Parlemen baru menyusul pengunduran diri mendadak MP Gracia Shadrack.
MP Shadrack telah terlibat dalam perselisihan dengan pemerintah setelah beberapa pekan lalu menyatakan 19 kursi parlemen kosong, termasuk satu kursi yang dipegang perdana menteri.
Pengunduran diri Shadrack ini terjadi sementara sidang banding perkara konstitusional atas mosi pemerintah yang berusaha untuk mencopotnya. Pengacara dari kedua belah pihak setuju dengan keputusan Shadrack untuk mengundurkan diri.
Pada Jumat ini, pengadilan akan menyidangkan petisi yang diajukan untuk menggugat keputusan Shadrack bahwa tentang 19 kursi parlemen tadi.
Jika pengajuan banding pemerintah gagal, 19MP akan kehilangan kursi mereka, dan pemerintah yang baru harus dibentuk, dan seorang ketua parlemen baru harus dipilih. (Vanuatu Daily Post/PACNEWS)
Editor: Kristianto Galuwo