Saat ini ada tiga dokter, 14 perawat, dan 20 tenaga kebersihan yang bertugas, namun jumlah tersebutmasih jauh dari kebutuhan.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Bogor, Jubi – Bupati Bogor Ade Yasin, mengatakan pusat isolasi bagi orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan penularan virus corona penyebab Covid-19 di Kecamatan Kemang masih kekurangan tenaga medis. Ade mengatakan saat ini ada tiga dokter, 14 perawat, dan 20 tenaga kebersihan yang bertugas, namun jumlah tersebutmasih jauh dari kebutuhan.
“Sudah kita lakukan rekrutmen dari mulai relawan, tenaga kesehatan, sampai tenaga kebersihan. Sebenarnya masih rekrut,” kata Ade Yasin, Selasa, (19/5/2020).
Baca juga : Ini rata-rata kebutuhan harian APD tenaga medis RSUD Merauke
Krisis tenaga medis bayangi penanganan covid-19 di Bogor
Satgas Covid-19 persilahkan 17 tenaga medis RSUD Jayapura tinggal di hotel
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kaltarina, mengatakan idealnya dibutuhkan 240 tenaga medis untuk memberikan pelayanan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri di Kecamatan Kemang yang difungsikan sebagai fasilitas isolasi.
“Membutuhkan 28 dokter umum, delapan dokter spesialis, dan 212 paramedis,” kata Mike.
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Bogor menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis di fasilitas isolasi.
Pusat isolasi khusus bagi ODP dan PDP di Kecamatan Kemang yang diresmikan pertengahan Mei lalu memiliki 84 tempat tidur. Sebanyak 64 tempat tidur di lantai bawah untuk ODP dan 20 tempat tidur digunakan untuk PDP.
“Pasien di sini untuk usia 15 tahun ke atas laki-laki dan perempuan. Jadi tidak untuk anak-anak, karena anak-anak penanganan harus di rumah sakit,” kata Ade Yasin. (*)
Editor : Edi Faisol