Papua No. 1 News Portal | Jubi
Muara Teweh, Jubi – Puluhan ribu bibit ikan di antaranya jenis nila dan lele milik warga Muara Teweh. Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah yang dipelihara di keramba di Sungai Barito wilayah setempat mati mendadak.
"Puluhan ribu ekor bibit ikan nila dan lele berukuran jari kelingking milik saya ini mati dalam sepekan terakhir," kata Heri Ramadhan, petani ikan keramba Sungai Barito, warga Jalan Srikaya Muara Teweh, Selasa ( 6/3/2018).
Tidak diketahui pasti, apa penyebabnya hingga bibit-bibit ikan tersebut mati. Apakah karena faktor air atau lainnya.
"Saya rugi belasan juta rupiah," katanya.
Petani keramba lainnya Zuki mengatakan, bibit ikan yang dipeliharanyadi sekitar lokasi yang sama, juga pada mati. Dalam sehari ikan yang mati bisa mencapai ratusan ekor.
"Dengan banyaknya bibit ikan yang mati ini kita harapkan ada bantuan dari pemerintah sebagai pengganti," kata dia.
Sementara Kabid Pengelolaan dan pembudidayaan Ikan pada Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barito Utara Marzuki, mengatakan pihaknya mendapat laporan terkait hal itu.
"Kami sudah menurunkan petugas untuk mengetahui penyebabnya, " katanya.
Marzuki mengatakan ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab.Di antaranya terlalu lama saat di perjalanan, sebab bibit ikan dibawa dari daerah Kalimantan Selatan.
Sehingga kondisi bibit ikan saat itu dalam keadaan kurang baik, ataupun saat ditebar ke dalam keramba keadaan air saat itu kurang bagus atau kondisi airnya dalam keadaan keruh.
"Saran kami agar sebelum melakukan atau menebarkan benih ikan para pembudi daya memperhatikan kondisi air sungai (keruh atau tidak)," ujarnya.
Banyaknya ikan mati ini membuat perhatian dari Penjabat Bupati Barito Utara Sapto Nugroho yang langsung bertemu sejumlah petani keramba di Muara Teweh untuk mengetahui banyaknya ikan mati.
"Kedatangan saya ke sini terkait adanya informasi bahwa puluhan ribu bibit ikan yang dibudidayakan masyarakat banyak yang mati mendadak," kata Sapto Nugroho. (*)