Program Dinsos Papua Barat dinilai berhasil, ini kata penerima manfaat

Ratusan mama Papua di Manokwari, saat melakukan pertemuan bersama Dinsos Papua Barat. (Jubi/Hans Arnold Kapisa).
Ratusan mama Papua di Manokwari, saat melakukan pertemuan bersama Dinsos Papua Barat. (Jubi/Hans Arnold Kapisa).

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Manokwari,Jubi – Bidang pemberdayaan sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Papua Barat, terus meningkatkan pelayanan kepada mama-mama Papua sesuai program kerja Gubernur Dominggus Mandacan dalam rangka peningkatan kesejahteraan perempuan Papua di sektor usaha mikro.

Read More

Marthen L.Tirony, Kepala bidang pemberdayaan sosial, Dinsos Papua Barat, mengatakan upaya meningkatkan pendapatan mama Papua dalam usaha mikro yang digeluti selama ini, merupakan salah satu program prioritas Gubernur Papua Barat.

Di tahun anggaran 2020, kata Tirony, mama Papua di enam kabupaten/kota akan dibangun pondok jualan permanen, yaitu Manokwari, kota Sorong, kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Raja Ampat dan Kaimana.

“Di Manokwari pondok pinang di beberapa titik yaitu 8 unit di depan pelabuhan, 5 unit di jalan Bandung, 15 unit di Wosi Transito, 3 unit di Wosi jalan baru, dan 9 unit khusus untuk mama Papua penjual ikan di komplek Sowi 4,” katanya.

Sementara di kabupaten Sorong 5 unit, kota Sorong 10 unit, Raja Ampat 5 unit, Kaimana 5 unit dan Sorsel 5 unit.

“Secara teknis, untuk kabupaten/kota di luar Manokwari, akan dikoordinasikan dengan Dinsos setempat,” katanya.

Selain program pondok jualan, lanjut Tirony, untuk program renovasi rumah di tahun anggaran 2020, Dinsos Papua Barat, lebih fokuskan ke kawasan permukiman dipinggiran kabupaten Sorong.

“Untuk program bedah rumah kita tahun ini konsentrasi di Sorong,” tambahnya.

Sementara, mama Lince Mandobar, salah satu mama Papua penjual pinang di depan pelabuhan Manokwari, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Papua Barat yang punya kepedulian terhadap mama Papua khususnya penjual pinang.

“Kami berterimakasih kepada Bapak Gubernur Mandacan melalui bidang Pemberdayaan Sosial karena telah menjawab keluhan kami selama ini untuk memperoleh tempat jualan yang layak,” ujarnya.

Mandobar menuturkan, bahwa dengan berjualan pinang, hampir 20 tahun, tak lain hanya untuk menopang ekonomi rumah tangga dan juga membiayai empat orang anaknya.

“Anak saya ada empat. Tiga sudah lulus kuliah dengan gelar sarjana, yang bungsu sekarang masih di bangku SMA. Saya jualan pinang hampir 20 tahun di depan pelabuhan,” kata Mama Mandobar. (*)

Editor: Edho Sinaga

 

Related posts

Leave a Reply