Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Burger King mempekerjakan lebih dari 100 insan tuli di sejumlah gerai di Jakarta, Bali, dan Makassar. Mereka dipekerjakan setelah melalui proses perekrutan berlangsung pada akhir 2018 lalu.
“Kami membangun prosedur ketenagakerjaan dan pelatihan dari awal. Kami belajar banyak selama proses tersebut,” kata Head of Human Resources and Corporate Social Responsibility Burger King Indonesia, Frida Marpaung, Rabu (2/12/2020).
Baca juga : Kurang 13 hari, KPU Kota belum punya data dan sosialisasi pemilih difable, pemula
Pameran HDI 2019 diramaikan kafe tunanetra hingga klub sepakbola
KPU RI Sosialisasi Pilkada pasangan satu calon kepada pemilih difabel
Burger King membuat panduan #SunyiBersuara yang bisa menjadi pegangan bagaimana mempekerjakan penyandang disabilitas. Menurut Frida, ada empat langkah utama sebelum mempekerjakan difabel.
Pertama, pengetahuan tentang ragam disabilitas; kedua, memahami kebutuhan organisasi atau perusahaan; ketiga, berkolaborasi dengan pihak yang dapat membantu dalam perekrutan hingga pelatihan, misalkan balai latihan kerja; keempat, kontak pendampingan, lembaga swadaya masyarakat, dan pemangku kepentingan yang mendukung difabel.
“Panduan ini tersedia di website sunyibersuara.id untuk mendorong perusahaan mempekerjakan difabel,” kata Frida menjelaskan.
Di dalam situs itu juga terdapat video yang memperlihatkan bagaimana kru spesial ini bekerja seperti kru non-difabel.
CEO Burger King Indonesia, Vaibhav Punj mengatakan dengan mempekerjakan insan tuli, perusahaan menyadari ada kemampuan, semangat, dan bakat yang luar biasa dari mereka. “Ini terlihat dari survei kepuasan tamu yang menunjukkan gerai dengan insan tuli memiliki kinerja lebih baik,” kataya.
Hari ini, Kamis (3/12/ 2020) bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional, Burger King akan membuka toko spesial pertama di Jakarta. “Burger King adalah anggota kunci dari Jaringan Disabilitas Bisnis Internasional Organisasi Buruh Internasional,” kata Vaibhav.
Burger King menyediakan mahkota Sunyi Bersuara di 174 gerai Burger King. Pada mahkota itu tertera simbol bahasa isyarat dan logo Burger King yang berubah menjadi logo bahasa isyarat Bisindo atau Bahasa Isyarat Indonesia.
“Gambar bahasa isyarat pada mahkota itu menjadi jembatan komunikasi antara kru dengan pelanggan. Pada setiap gerai juga terdapat poster yang menampilkan bahasa isyarat sederhana,” katanya. (*)
Editor : Edi Faisol