Presiden Vanuatu kecam program kewarganegaraan

Pastor Obed Moses Tallis. - DVU
Pastor Obed Moses Tallis. – DVU

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Port Vila, Jubi – Perlindungan konstitusional yang ada bagi warga negara dan status mereka, telah dicoba ketika program kewarganegaraan Vanuatu, Citizenship Program, dimulai pada 2017.

Read More

Kepala Negara itu, Pastor Obed Moses Tallis, menegaskan hal ini saat dia menjabarkan tantangan -tantang yang dihadapi bangsa itu, oleh mereka yang bertugas untuk meneruskan pekerjaan pendiri Vanuatu dan Konstitusi.

“Kedaulatan negara kita adalah kebebasan dan kekuatan kita,” tegas Presiden Tallis. “Kekuatan untuk bebas ini menjadi tanggung jawab besar kita dalam bertahan dan memerintah. Itulah sebabnya perayaan hari Konstitusi ini sangat penting. Terlepas dari berbagai tantangan, kita harus melindungi negara ini dan kedaulatannya.”

Tantangan lainnya yang disinggung dalam pidato resmi Presiden Tallis adalah perlindungan Konstitusi yang berlaku kepada setiap warga negara, yang telah dicoba dengan dimulainya Program Kewarganegaraan Vanuatu.

“Di era kolonialisme, kita telah menjadi budak Inggris dan Prancis. Di era Blackbirding, kita telah menjadi budak di Australia. Di era kemerdekaan ini, kita menjual kewarganegaraan ini dan status kita demi uang dan kita sendiri telah menjadi budak dari uang. Catatan yang ada menunjukkan bahwa sejak Juni 2019, 4.000 paspor telah dijual di bawah program kewarganegaraan kepada orang asing yang tidak berminat untuk berinvestasi di Vanuatu.”

“Penjualan paspor ini memperlemahkan persatuan, kebebasan, dan perlindungan yang dianut oleh pendiri Konstitusi dan negara kita.”

“Terlepas dari tantangan ini, kita harus ‘kembali’ ke undang-undang dasar dan melindungi orang-orang kita dan status mereka, kalau tidak, kita tidak akan memiliki kewarganegaraan di tanah kita sendiri.”

Lebih lanjut, Kepala Negara itu juga mengkritik perlindungan konstitusional yang diberikan kepada kepala-kepala suku di Vanuatu. Ia menegaskan bahwa ketika para pemimpin lokal itu sendiri memperebutkan gelar dan status adat mereka di pengadilan, hal ini sangat mempengaruhi peran dan reputasi mereka di masyarakat. (Daily Post Vanuatu)


Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply