Seorang pria yang merencanakan serangan terinspirasi oleh serangan pesawat ke gedung World Trade Center di New York September 2001
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Paris, Jubi – Menteri Dalam Negeri Prancis mengatakan badan intelijen berhasil menangkap seorang pria yang merencanakan serangan terinspirasi oleh serangan pesawat ke gedung World Trade Center di New York September 2001.
Tercatat Prancis selama beberapa tahun bergulat dengan masalah untuk menghadapi kalangan garis keras lokal maupun milisi asing setelah serentetan serangan terjadi di seluruh negeri. Pejabat Prancis menyebutkan ancaman serangan masih sangat tinggi.
Baca juga :Tiga warga Fiji korban serangan teroris di Christchurch
Fiji waspadai terorisme menyusul temuan amunisi
Kepolisian Prancis Penjarakan Teroris Tahiti
Pada 3 Oktober lalu seorang pakar IT yang diduga simpatisan garis keras dan memilik izin mengakses informasi keamanan, membunuh tiga petugas kepolisian dan seorang pegawai sipil. Ia kemudian ditembak mati oleh petugas polisi lainnya.
“Tepat sebelum (serangan itu) ada upaya serangan ke-60 sejak 2013,” kata Mendagri Christophe Castaner, Kamis, (18/10/2019).
Prancis kehilangan lebih dari 230 orang, yang tewas dalam empat tahun terakhir di wilayahnya akibat serangan garis keras, terutama pada November 2015 pascaserangan terkoordinasi di seluruh ibu kota.
Serangan-serangan itu diklaim oleh ISIS di Suriah dan sebagian dilancarkan oleh para anggotanya yang kelahiran Prancis.
Sejumlah pejabat khawatir puluhan warga negara mereka yang ditahan di kamp, yang dikendalikan Kurdi, bisa kabur dan kembali ke negara asal menyusul serangan Turki di Suriah utara yang menargetkan milisi Kurdi yang menjaga penjara-penjara tersebut. (*)
Editor : Edi Faisol