Papua No. 1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Polres Jayawijaya menyerahkan kembali hasil razia pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kepada pemiliknya. Kegiatan itu dirangkaikan dengan peluncuran Smart SIM, di Aula Polres Jayawijaya, Selasa (4/2/2020).
Kapolres Jayawijaya, AKBP Dominggus Rumaropen, mengatakan penyerahan kendaraan bermotor itu hasil razia yang dilakukan jajarannya selama 14 hari, dan berhasil menjaring 1.038 kendaraan roda dua.
“Hari ini ada lima belas motor yang diserahkan ke pemiliknya setelah Januari lalu ada lima unit diserahkan dari hasil razia. Kemungkinan ke depan masih bertambah kita kembalikan motor-motor masyarakat yang hilang,” kata Rumaropen.
Menurutnya, tidak tertibnya arus lalu lintas di Jayawijaya dikarenakan rata-rata kendaraan roda dua tidak memiliki pelat nomor depan dan belakang. Oleh karena itu, ia mengimbau warga pengguna sepeda motor agar tertib di jalan raya dengan memasang pelat kendaraan.
“Kepolisian Resor Jayawijaya akan melakukan razia-razia dan patroli, ada motor yang tidak jelas pasti masuk polres,” katanya.
Bahkan kata Rumaropen, dari hasil patroli yang dilakukan Senin malam (3/2/2020), ditemukan juga kendaraan roda dua tanpa surat lengkap, pun yang di dalamnya ada minuman beralkohol.
Bupati Jayawijaya, Jhon R Banua, mendukung razia-razia yang terus dilakukan kepolisian, karena kondisi di Wamena menurutnya untuk kasus pencurian kendaraan bermotor dan jambret cukup marak.
“Dari razia yang dilakukan kepolisian ini, banyak ditemukan kendaraan yang tidak memiliki surat-surat kendaraan, sehingga patut diduga banyak dari hasil pencurian,” kata Banua.
Yamina Kogoya, seorang warga yang motornya hilang saat ditinggal berbelanja di Pasar Sinakma, kembali menemukan kendaraannya saat mengetahui banyak kendaraan yang terjaring razia di Polres Jayawijaya.
“Hilang pada Agustus 2019, baru Januari 2020 lapor ke polisi urus berita kehilangan. Sewaktu polres lakukan razia, saya yakin motor akan ketemu dan pada hari ini dikembalikan ke pemiliknya. Saya senang bisa ketemu lagi motor yang masih harus membayar kredit ini,” katanya. (*)