Papua No. 1 News Portal | Jubi
Manokwari, Jubi – Aksi menentang ujaran rasis dan presekusi terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya belum berakhir. Pesan damai dan permintaan maaf dari Pemerintah serta proses hukum terhadap oknum yang melontarkan ujaran rasis juga tak mampu membendung amarah warga Papua.
Hari ini di Manokwari, aksi kembali berlangsung oleh gabungan mahasiswa dan warga. Namun aksi kali ini dibatasi ruang geraknya oleh gabungan aparat keamanan. Massa dilarang melakukan aksi berjalan kaki menuju lapangan Borasi Manokwari.
Halitopo Yali, salah satu orator aksi massa yang berkumpul di Jalan Gunung Salju kelurahan Amban Manokwari Barat mengatakan sudah menjamin aksi yang digelar akan berlangsung damai tanpa adanya tindakan kriminal.
“Aksi kami adalah murni aksi untuk lawan rasisme. Kami bukan bagian dari pendemo anarkis. Tapi justru ruang demokrasi untuk sampaikan aspirasi kami dibatasi, sehingga kami tidak dapat sampaikan aspirasi kami kepada Gubernur Papua Barat” ujarnya.
Di tempat yang sama, sebagian kelompok mahasiswa juga dihalangi aparat sehingga tidak bergabung dengan rombongan demonstran lainnya. Mereka berusaha untuk melakukan negosiasi untuk dapat berkumpul dengan demonstran lainnya, namun tidak diizinkan.
“Kami negosiasi sampai tiga kali dengan aparat gabungan, tapi tidak diizinkan. Jadi kami akan bubar, tapi aksi kami akan dilanjutkan besok,” kata Pende Mirinsalah yang merupakan salah satu peserta aksi.
Pantauan Jubi, suasana sempat tegang, saat demonstran berupaya untuk menerobos barikade Polisi, setelah tiga kali negosiasi tidak diizinkan. Massa sempat melempari batu dan ke arah barikade Polisi namun kondisipun kembali tenang tanpa ada tindakan lebih dari aparat.
Dalam aksi tolak rasisme tersebut, teriakan Papua Merdeka terus dikumandangkan, bahkan dua buah bendera bintang kejora sempat dikibarkan oleh massa aksi di Amban.
Wakil Kepala Polisi Polda Papua Barat, Kombes Tatang mengatakan, rata-rata aksi demontrasi hari ini di Manokwari, berlangsung aman. Meski di Amban massa aksi sempat menyerang aparat dengan lemparan batu, namun aksi itupun dengan cepat dapat diatasi oleh sesama pedemo.
“Rata-rata aksi demonstrasi hari ini aman, hanya saja aparat sempat dilempari batu oleh massa pedemo di Amban, tapi kita tetap bertahan tidak lakukan upaya pembalasan”, ujarnya. (*)
Editor : Edho Sinaga