Polda Papua nyatakan kondisi Yahukimo relatif aman dan kondusif

Brimob Polda Papua
Personel Brimob Polda Papua yang diperbantukan untuk pengamanan di Kabupaten Yahukimo tiba di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, pada Rabu (16/3/2022).- Istimewa

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kepolisian Daerah Papua menyatakan kondisi Kabupaten Yahukimo saat ini relatif aman dan kondusif. Situasi di Yahukimo berangsur-angsur membaik pasca bentrokan antara pengunjuk rasa tolak pemekaran dan aparat keamanan yang menelan korban jiwa dan memicu amuk massa di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, pada Selasa (15/3/2022).

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal saat dikonfirmasi Jubi melalui  aplikasi WhatsApp di Jayapura, Rabu (16/3/2022). Menurutnya, Polda Papua telah mengirimkan 50 personil Brimob untuk membantu Kepolisian Resor Yahukimo melakukan pengamanan.

Read More

“[Brimob] akan ditempatkan di titik-titik rawan kejahatan. Selain itu, mereka akan mem-back up Polres Yahukimo untuk melakukan patroli di seputaran Kota Dekai,” ujarnya.

Baca juga: 2 SST Brimob Polda Papua tiba di Yahukimo

Kamal menyatakan sejumlah pejabat utama Polda Papua juga telah berada di Dekai. Menurutnya, kehadiran para pejabat utama Polda Papua yang dipimpin Karo Ops Polda Papua, Kombes I Ketut Gede Wijatmika itu untuk melakukan asistensi.

“Nantinya, Direktur Reserse Kriminal Umum akan melakukan penyelidikan terkait kasus kerusuhan yang terjadi. Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan akan memastikan Prosedur Operasi Standar yang dilakukan anggota di lapangan sudah benar atau tidak,” katanya.

Kamal mengimbau seluruh masyarakat  di Kabupaten Yahukimo untuk tetap tenang dan tidak mudah diprovokasi pihak yang tidak bertanggung jawab. “Saya harap masyarakat tidak mudah terhasut pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi [untuk] mengganggu stabilitas keamanan di Yahukimo,” harapnya.

Baca juga: Polda Papua akan dalami penyebab kericuhan di Yahukimo

Pada Selasa (15/3/2022) lalu, terjadi demonstrasi menolak rencana pemekaran Provinsi Papua terjadi di Dekai. Awalnya, unjuk rasa itu berlangsung dengan damai dan tertib, dan para demonstran bergantian menyampaikan aspirasi mereka menolak rencana pembentukan DOB atau provinsi baru. Para demonstran dan polisi juga sempat bernegosiasi, ketika demonstran meminta polisi menghadirkan anggota DPRD Yahukimo untuk menerima aspirasi mereka.

Sejumlah narasumber yang dihubungi Jubi menuturkan bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan terjadi setelah seorang polisi yang membawa kamera mengambil gambar para pengunjuk rasa. Sejumlah pengunjuk rasa memprotes hal itu. Protes itu berlanjut menjadi adu mulut antara demonstran dan polisi, lalu terjadi pelemparan batu.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata, membuat massa kacau. Saat itu, bunyi tembakan juga terdengar. Data Kepolisian Daerah Papua menyebutkan ada dua warga yang meninggal dunia dalam bentrokan itu, yaitu Yakob Dell dan Erson Wipsa. Yakob Dell meninggal dunia karena luka tembak di bawah ketiak kanan. Sementara Erson Wipsa meninggal karena luka tembak di punggung kiri.

Selain itu, ada tiga orang lain yang menjadi korban terluka dalam bentrokan tersebut. Mereka adalah Briptu Muhammad Aldi (luka di bagian kepala), Itos Hitlay (luka tembak di paha kiri), dan Luki Kobak (luka tembak di paha kanan). Insiden itu memicu amuk massa yang membakar sejumlah roku dan kantor pemerintah di Dekai. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply