Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Merauke, Sergius Womsiwor, minta pemerintah setempat mengangkat para guru honorer yang sudah bertahun-tahun telah melaksanakan tugasnya sebagai pendidik menjadi aparatur sipil negara (ASN).
“Banyak sekali guru honorer mengabdikan diri di kampung-kampung maupun pinggiran kota. Olehnya, perlu adanya perhatian serius dari pemerintah dengan mengangkat mereka menjadi ASN,” kata Sergius kepada Jubi, Rabu (13/2/2019).
Dikatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi jika akan ada penerimaan CPNS di lingkungan pemerintah. Untuk itu, perlu komitmen kepala daerah terhadap para guru honorer yang telah mendedikasikan hidupnya untuk anak didik setiap hari di sekolah.
“Kalau dapat, kuota kelulusan bagi guru honorer, harus lebih diutamakan. Karena jumlahnya sekarang sangat banyak,” pintanya.
“Saya kira di Papua mempunyai payung hukum jelas yakni otonomi khusus yang dapat digunakan membentengi semua kebijakan. Jadi, bisa disampaikan secara langsung kepada pemerintah pusat agar kuota penerimaan guru harus lebih banyak,” ujarnya.
Pengangkatan guru honorer, lanjut dia, agar mengacu kepada data dari sekolah-sekolah. Karena yang mengetahui secara pasti dan jelas keaktifan guru selama mendidik anak-anak adalah pihak sekolah.
Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Tarsisius Awi, mengatakan banyak guru honorer yang melaksanakan tugasnya di kampung-kampung dan mereka paling aktif dan jarang meninggalkan sekolah.
“Nah, ini perlu menjadi catatan khusus bagi pemerintah agar guru honorer diangkat jadi ASN, sehingga ada perbaikan kehidupannya. Karena mereka sangat loyal dalam melaksanakan tugasnya,” kata dia. (*)
Editor: Dewi Wulandari