Pesawat tergelincir di Istanbul tewaskan seorang dan ratusan cedera

Ilustrasi pesawat Air Niugini dievakuasikan oleh masyarakat setempat saat kecelakaan pada September 2018. - Radio Australia/ Pacific Beat/ Dr James Yaingeluo
Ilustrasi pesawat Air Niugini dievakuasikan oleh masyarakat setempat saat kecelakaan pada September 2018. – Radio Australia/ Pacific Beat/ Dr James Yaingeluo

“Pesawat tidak dapat bertahan di landasan karena kondisi cuaca buruk dan tergelincir sekitar 50-60 meter,”

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Istanbul, Jubi – Sebuah pesawat Pegasus Airlines, yang terbang ke bandara Sabiha Gokcen, Istanbul tergelincir di ujung landasan pacu basah dan terbelah menjadi tiga bagian, setelah mendarat pada Rabu, (5/2/2020).  Menteri Kesehatan, Fahrettin Koca, menyebutkan kejadian itu menewaskan seorang dan melukai 157 lainnya.

Koca mengatakan satu orang telah meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan itu tetapi tidak ada korban luka yang berada dalam kondisi kritis.

Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya mengatakan sebelumnya pesawat itu membawa 177 penumpang dan enam awak dari provinsi barat Izmir. Dia mengatakan yang terluka dirawat di 18 rumah sakit di daerah itu.

“Pesawat tidak dapat bertahan di landasan karena kondisi cuaca buruk dan tergelincir sekitar 50-60 meter,” kata Yerlikaya kepada wartawan di Bandara.

Baca jugaAS sebut penyebab kecelakaan pesawat Ukraina di Iran kemungkinan ditembak

Kanada ingin terlibat penyelidikan kecelakaan pesawat di Iran

Kecelakaan pesawat di Sudan Selatan tewaskan 17 orang

Pesawat jenis sebuah Boeing 737-86J, terbelah menjadi tiga bagian setelah jatuh sekitar 30 hingga 40 meter di ujung landasan pacu basah. Cuplikan menunjukkan pesawat mendarat dan terus melaju dengan kecepatan tinggi di landasan.

Menteri Transportasi Cahit Turhan mengatakan penerbangan yang menunggu untuk mendarat di Sabiha Gokcen telah dialihkan ke Bandara Istanbul. Otoritas setempat mengatakan pesawat telah keluar landasan pacu dan bahwa penumpang sedang dievakuasi. Meski seorang juru bicara perusahaan tidak memberikan rincian lebih lanjut. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply