Papua No. 1 News Portal | Jubi
Yogyakarta, Jubi – Tren pertambahan kasus baru positif korona di Indonesia semakin laju. Pada Senin (6/4/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengkonfirmasi 218 kasus baru positif korona. Angka itu merupakan angka pertambahan kasus baru positif tertinggi sejak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia.
Dalam keterangan persnya di Jakarta, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyatakan pada Senin telah terkonfirmasi 218 kasus baru positif korona. “Sehingga, total kasus positif Covid-19 menjadi 2.491 kasus,” ujar Yurianto.
Sejumlah 2.491 kasus positif korona itu ditemukan tersebar di 32 provinsi di Indonesia, termasuk Papua dan Papua Barat. Hingga Senin pukul 12.00 WIB, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jakarta mencatat tidak terjadi penambahan kasus positif korona baru di Papua maupuan Papua Barat.
Jumlah kasus positif korona di Papua telah mencapai 26 kasus. Dari jumlah itu, sejumlah lima pasien Covid-19 telah dinyatakan sembuh, dan dua pasien lainnya meninggal. Jumlah kasus positif korona di Papua Barat dinyatakan ada 2 kasus, dan seorang pasien Covid-19 telah meninggal.
Pada Senin, jumlah pasien Covid-19 yang berhasil sembuh mencapai 28 orang, total pasien Covid-19 yang sembuh bertambah menjadi 192 orang. Jumlah pasien Covid-19 yang tercatat meninggal pada Senin mencapai 11 orang, sehingga jumlah totalnya mencapai 209 orang. Tingkat kematian Covid-19 di Indonesia masih mencapai 8,39 persen, lebih tinggi dari tingkat kematian Covid-19 secara global yang mencapai 5,53 persen.
Yurianto menegaskan, pertambahan kasus yang semakin melaju menunjukkan bahwa penularan virus korona masih terjadi di tengah masyarakat. “[Itu] gambaran riil dari data yang kita dapatkan, [data] masih menunjukkan terjadinya penularan di luar. Masih ada kasus positif, tanpa gejala yang berada di tengah masyarakat. Masih ada masyarakat yang rentan tertular karena tidak menggunakan masker, tidak mencuci tangan,” ujar Yurianto.
Yurianto meminta masyarakat mau bertahan di rumahnya masing-masing, sedapat mungkin menghindari bepergian, dan tidak ikut mudik. Apalagi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menemukan semakin banyak kasus orang positif terinfeksi korona yang tidak menunjukkan gejala sakit Covid-19. Meskipun tidak mengalami sakit, orang yang positif korona tetap bisa menularkan virus itu kepada orang lain.
“Kita masih melihat penambahan jumlah kasus yang terus meningkat. jumlah kematian dan penyebaran yang sangat cepat ke beberapa wilayah. Kita akan terus melakukan kajian epidemiologis untuk membatasi mobilitas manusia sebagai pembawa penyakit ini. Oleh karena itu, kuatkan bahwa kita akan bepergian, tidak mudik, karena itu akan menambah risiko,” kata Yurianto.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G