Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua bekerja sama dengan Dinas yang sama di Kabupaten Jayapura, selama tiga hari (6-8 September 2021) melaksanakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial kepada puluhan pengelola Perpustakaan Kampung dan Taman Baca yang tersebar di Kabupaten setempat, Senin (6/9/2021).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Jayapura, Nataniel Mebri mengatakan, Perpustakaan dan taman baca saat ini tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk meluangkan waktu sambil melihat dan membaca berbagai jenis buku yang dimiliki oleh Perpustakaan.
Perpustakaan sudah menjadi tempat tujuan mencari berbagai informasi dan literasi sosial yang nantinya digunakan sebagai bekal peningkatan serta kreativitas diri dalam mengelola potensi sumber daya yang dimiliki.
“Diharapkan ada niat berkembang oleh para pengelola bahkan masyarakat umum yang selalu memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat informasi dalam mengembangkan diri serta potensi yang dimiliki. Jadi, tujuan kita jelas ada ilmu, ada informasi, ada cara, ada tutorial yang didapat dari semua jenis kebutuhan yang akan dilakukan,” ujar Mebri.
Kepala Bidang Perpustakaan, Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Papua, Achmad Djalil mengatakan, kegiatan sosialisasi program Perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah program Nasional Satu, karena didukung oleh empat kementerian yakni Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Bappenas, dan Kementerian Desa.
Dikatakan, Program Perpustakaan berbasis inklusi sosial melalui empat Kementerian tersebut mendapatkan dukungan anggaran serta fasilitas pendukung dan tenaga instruktur, fasilitator yang dapat membantu melaksanakan program Perpustakaan berbasis inklusi sosial di Papua.
“Ada tiga kabupaten di papua yang menerima manfaat dari program yang sedang dilaksanakan saat ini. Papua dengan pendekatan wilayah adat maka kabupaten jayapura mewakili mamta, saireri diwakili oleh kabupaten yapen, serta jayawijaya mewakili lapago,” jelas Djalil.
Menurutnya, Kabupaten Jayapura dalam pelaksanaan program Perpustakaan berbasis inklusi sosial telah menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan.
Selain jumlah Perpustakaan dan taman baca meningkat di sejumlah Kampung, tetapi juga adanya dampak sosial dari kehadiran Perpustakaan dan taman baca tersebut.
“Salah satu ibu di Sentani Barat melalui informasi yang didapat dari perpustakaan di kampungnya berhasil menjalankan usaha kue martabak dari sagu, serta panganan lainnya yang dibuat juga dari bahan sagu. Di kampung Tablanusu ada abon gulung dengan bahan baku ikan laut, kerajinan tangan dengan bahan baku daun sagu di kampung Yoboi,” ucapnya.
Sementara, Kepala Bidang Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Jayapura, Rudi Julius Sokoy mengatakan, tujuan kegiatan sosialisasi dan bimtek yang dilaksanakan pihaknya ini untuk memberikan informasi terbaru terkait pelaksanaan program sekaligus berbagi pengalaman.
“Peserta sosialisasi yang tadinya ditetapkan hanya 12-15 pengelola perpustakaan di kabupaten jayapura, meningkat hingga 40 peserta dan hal ini tidak bisa kami batasi karena antusiasme dari masyarakat terhadap keberadaan perpustakaan di daerah ini sangat tinggi,” kata Sokoy. (*)
Editor: Edho Sinaga