Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Dua kubu masyarakat pendukung Fransiskus Sirfefa dan Daniel Walinaulik nyaris baku hantam di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, usai pertemuan para wakil rakyat membahas SK pergantian Sirfefa dari jabatan sebagai ketua.
Disaksikan Jubi, Rabu (27/3/2019), usai pertemuan, kedua kubu pendukung Sirfefa dan Walinaulik terutama ibu-ibu saling menyindir. Suasana sempat memanas di pintu keluar ruangan sidang.
Setelah diamankan aparat kepolisian setempat, sejumlah ibu pendukung Daniel Walinaulik masih ribut hingga samping Kantor DPRD Merauke. Suasana pun kembali memanas dan nyaris terjadi adu fisik. Namun aparat bergerak cepat dan menenangkan situasi.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Merauke, Steven Abraham, menegaskan pihaknya bertanggung jawab penuh terhadap SK pergantian Fransiskus Sirfefa sebagai Ketua DPRD Merauke.
“SK itu sah dan ditandatangani langsung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan sekretaris jenderal (sekjen),” tegasnya.
Dikatakan, bagi yang tak percaya, bisa langsung melakukan kroscek ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP), sehingga menjadi lebih jelas.
“Saya hadir dalam pertemuan dengan DPRD Merauke, setelah adanya protes dari Sirfefa mempersoalkan SK dimaksud,” ungkapnya.
Wakil Ketua DPRD Merauke, Beny Latumahina, mengaku pihaknya yang menerima Steven Abraham saat mengantar surat berisi SK pemberhentian Fransiskus Sirfefa sebagai Ketua DPRD Merauke.
“Memang saya yang terima langsung Pak Steven,” katanya.
“Setelah menerima SK, kita agendakan pertemuan untuk pembentukan bamus serta rencana paripurna yang berlangsung hari ini,” ujarnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari