Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dua atlet Papua melaju ke semifinal boccia perorangan BC2 Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI, setelah menaklukkan lawannya pada pertandingan delapan besar di auditorium Universitas Cenderawasih, Rabu (10/11/2021).
Kedua atlet yang turun di nomor pertandingan Individual BC2 itu adalah Stevani Sonya yang berhadapan dengan atlet Nusa Tenggara Barat, Siti Najwa, di lapangan nomor 3. Sonya memegang enam bola berwarna merah sementara lawannya Siti Najwa memegang bola biru. Set pertama Sonya harus tertinggal 1 poin dari lawannya. Ia pun membalikkan keadaan di set kedua dengan mencetak 6 poin. Sonya pun menambah 3 poin di set 3.
Lawannya, Najwa hanya menambah 1 poin di set terakhir keempat namun tambahan satu poin ini tidak mampu mengejar poin Sonya. Pertandingan dimenangkan Sonya dengan skor akhir 9-2. Sonya pun melaju ke ke semifinal.
“Sangat puas dengan hasil tadi. Pertandingan lumayan mudah,” kata Sonya kepada Jubi usia bertanding.
Sedangkan satu atlet Papua, Awang Sabdo, berhadapan dengan atel DKI Jakarta, Oki Al Imron, di lapangan nomor 4. Sabdo pun menorehkan kemenangan. Sabdo mampu mengalahkan Imron dengan skor akhir 5-4. Ia lalu melaju ke semifinal bersama Sonya dari Papua.
Baca juga: Dua atlet boccia Papua lolos ke delapan besar
Semifinal nomor pertandingan Individual BC2 akan dipertandingkan pada siang nanti. Sonya akan berhadapan dengan atlet Jawa Tengah, Felix Yudha. Atlet perwakilan dari Jawa Tengah tersebut berhasil mengalahkan atlet Kepulauan Riau dengan skor telak 15-0.
Sementara Awang Sabdo akan berhadapan dengan atlet DKI Jakarta, Heru Hermawan. Atlet Jakarta tersebut berhasil mengalahkan atlet Jawa Barat, Ahmad Rizki dengan skor telak 12-0.
“Sangat siap untuk bertanding di babak selanjutnya,” ujarnya.
Pelatih Boccia Papua, Adrian, mengatakan semakin optimis anak asuhnya mampu mempersembahkan medali di nomor pertandingan Individual BC2.
“Bisa dapat satu medali perunggu di nomor pertandingan Individual BC2 karena dua-duanya masuk semifinal,” ujarnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari