Papua No.1 News Portal | Jubi
Bougainville, Jubi – Ketika seekor penyu belimbing raksasa terjebak di tengah semak belukar yang lebat di Bougainville, ia juga terjebak dalam pertikaian antara kelompok pelestarian alam dan pemburu liar.
Seorang guru sekolah setempat, Anne Lydia Dandava, telah melaporkan bahwa ia dan sekelompok masyarakat dari desanya di sepanjang Pantai Lavelai berhasil menyelamatkan penyu tersebut dan membawanya kembali ke laut.
“Kami berhasil mengalahkan para pemburu liar. Saya merasa jumlah mereka tadi tidak terlalu banyak, makanya mereka kembali untuk mencari orang lain untuk menangkap penyu itu. Dan sementara itu kami menyelamatkannya, kami sudah membebaskan penyu itu,” kisahnya.
Ini adalah kisah sukses yang langka di Papua Nugini, di mana penyu dan telurnya dianggap sebagai makanan lezat dan sering kali diburu.
Untuk spesies penyu belimbing yang terancam punah itu, keberadaan mereka saat ini sangat berbahaya.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh beberapa peneliti di San Jose State University di California, Amerika Serikat, tahun lalu memprediksikan bahwa populasi penyu belimbing Pasifik akan menyusut hingga punah pada tahun 2040.
Ahli konservasi PNG seperti Wenceslaus Magun berharap penyelamatan penyu di Bougainville ini dapat mengubah pandangan masyarakat dalam melawan pemburu lokal dan membantu menyelamatkan penyu yang terancam punah.
“Kita perlu mendokumentasikan semua cerita dan kemudian mengembalikan cerita itu kembali kepada mereka … dan menyadarkan mereka,” jelasnya. (Pacific Beat)
Editor: Kristianto Galuwo