Untuk mencegah penyebaran virus corona yang selama ini meresahkan
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Kendari, Jubi – Dewan perwakilan rakyat daerah Provinsi Sulawesi Tenggara mendesak seluruh pemegang Izin Usaha Pertambangan, khususnya nikel, segera memeriksakan kesehatan tenaga kerja asing asal China. Dorongan itu untuk mencegah penyebaran virus corona yang selama ini meresahkan .
“Pemeriksaan kesehatan sejak dini bagi para pekerja WNA asal China penting dilakukan untuk menghidari penyebaran virus di lokasi perusahaan tambang,” kata Sekretaris Komisi-IV DPRD Sultra Fajar Ishak, Kamis, (30/1/2020).
Baca juga : Ini langkah sejumlah daerah mencegah virus corona
Cegah virus corona, Papua Barat pasang pemindai suhu di sejumlah Bandara
Darah ini lebih takut DBD dibanding virus corona
Ishak menyebutkan di area tambang banyak juga banyak masyarakat lokal yang sama-sama bekerja dengan WNA sehingga patut diwaspadai penularan.
Menurut dia semestinya dinas kesehatan Sultra sudah menyurati pemegang IUP untuk segera memeriksakan kesehatan para pekerja WNA-nya yang baru datang dalam kurun waktu Desember 2019 dan Januari 2020 ini.
Penyebaran virus corona sangat berpotensi karena hampir setiap hari WNA asal negara China baik yang bekerja disejumlah perusahaan tambang nikel di wilayah Sultra maupun di Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng). “Seluruhnya keluar masuk melalui Bandara Haluoleo Kendari,” kata Ishak menambahkan.
Desakan pemeriksaan kesehatan pekerja tambang asal China sesegera mungkin dilaksanakan untuk memastikan bahwa pekerja di sejumlah perusahaan tambang itu aman dari virus yang sangat membahayakan itu. “DPRD Sultra juga meminta pemerintah segera melakukan moratorium atau penghentian sementara masuknya pekerja asing asal China, hingga penyebaran virus corona benar-benar steril,” kata Ishak menjelaskan.
Tercatat sterilisasi pencegahan virus corona telah diperketat oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Haluoleo Kendari. Setiap penumpang yang baru tiba di area Bandara langsung termonitor oleh alat thermo scanner yang mendeteksi suhu tubuh tinggi yang mencapai diatas 38 celsius.
Alat pendeteksi suhu tubuh bagi setiap penumpang itu sudah dipasang sejak beberapa bulan lalu di pintu kedatangan penumpang. dan alat ini milik dari Kementerian kesehatan RI. (*)
Editor : Edi Faisol