Papua No. 1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Rencana Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jayapura untuk menertibkan para pedagang sayur keliling hingga kini belum terealisasi. Hal ini memunculkan pertanyaan di kalangan pedagang di Pasar Pharaa terkait komitmen pemerintah daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya di pasar terbesar di Kabupaten Jayapura itu.
“Banyak pedagang yang berjualan di pasar ini, tetapi kalau pembeli yang berkurang, pastinya berdampak bagi pendapatan kita,” ujar Yuliana, seorang pedagang sayur mayur di Pasar Pharaa, Kamis (22/8/2019).
Dikatakan, para pedagang yang menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua bisa masuk hingga ke perumahan warga.
Menurutnya, hingga kini pemerintah daerah belum mengambil langkah tegas terhadap hal ini. Padahal, hasil kebun untuk jualan yang mereka bawa setiap hari cukup banyak dan sering tidak habis terjual karena sepi pembeli.
“Barang jualan yang sama seperti yang dijual di pasar ini, ada bumbu-bumbu dapur, sayur mayur, tahu, tempe, ikan, dan sebagainya,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Umar, pedagang rempah-rempat di Pasar Pharaa Sentani.
“Dulu hanya sedikit orang saja dan itu menggunakan motor. Sekarang sudah ada kendaraan roda empat (pick up), dalam jumlah yang cukup banya. Kasihan para pedagang di pasar ini yang berharap barang jualannya laku, ternyata tidak habis juga terbeli, termasuk kami yang menjual rempah-rempah,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Disperindag Kabupaten Jayapura, Yos Levi Yoku, mengatakan pihaknya sedang melakukan pendataan terhadap pedagang sayur keliling di daerah ini. (*)
Editor: Dewi Wulandari