Pendapatan daerah anjlok selama pandemi

Papua
Ilustrasi grafik pendapatan - Pexels.com.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani, JubiPendapatan asli daerah atau PAD diperkirakan tidak mencapai target di Kabupaten Jayapura. Pemerintah setempat sebelumnya mematok sekitar Rp176 miliar sebagai target pendapatan pada tahun ini.

“PAD diperoleh dari 19 OPD (organisasi perangkat daerah), tiga BUMD, dan PLN. Realisasinya baru mencapai Rp59,38 miliar atau 33,73% (dari target) hingga akhir Agustus,” kata Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Jayapura Theopilus Tegai, Kamis (10/9/2020).

Read More

Walaupun meleset dari target, realisasi pendapatan pada setiap instansi sumber PAD tersebut meningkat. Peningkatan tertinggi diraih Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari, yakni 184%. Disusul, Bank Papua, sebesar 114%; dan PLN, sebesar 67%.

Adapun realisasi terendah ialah Dinas Perkebunan dan Peternakan, yakni 3,81%. Kemudian, Sekretariat Daerah, sebesar 7,13%; dan Bappenda, sebesar 13,32%.

Berdasarkan laporan evaluasi tersebut, terdapat empat institusi belum merealisasikan target pendapatan. Mereka ialah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, dan Perusda Baniyauw.

“Dinas PUPR memang tidak ada target awal, tetapi ada penerimaan sebesar Rp7,9 juta (pada tahun ini). Adapun Dinas Pariwisata ditarget sebesar Rp100 juta; Dinas Lingkungan Hidup, sebesar Rp500 juta; dan Perusda Baniyauw, sebesar Rp2 miliar. Namun, realisasinya belum ada,” jelas Tegai, yang sebelumnya optimistis realisasi PAD Kabupaten Jayapura mencapai target.

Dia berharap setiap OPD bekerja lebih keras lagi agar kekurangan sekitar Rp116,66 miliar dari target awal PAD 2020 tersebut dapat dipenuhi pada pengujung tahun. Mereka harus mengoptimalkan potensi pendapatan dan sumber daya masing-masing.

“Kami juga minta Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) mengoptimalkan perencanaan sesuai dokumen RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah).  (Program) distrik sebagai pusat pelayanan informasi, data, dan pemberdayaan masih sulit diwujudkan karena belum ada master plan (rencana induk),” kata tegai.

Sementara itu, Bupati Mathius Awoitauw mengingatkan seluruh jajarannya untuk selalu aktif, kreatif, dan inovatif dalam bertugas. “Kita tidak boleh hanya menunggu, apalagi mengharapkan bantuan dari pihak luar. Jalani (tugas) seusai target yang ditetapkan.” (*)

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply