Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pencemaran air bawah tanah akibat bakteri di Kota Jayapura dinilai sangat rentan, karena keseimbangan neraca air dan pergeseran siklus hidrologi.
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengatakan penurunan kualitas air disebabkan oleh beberapa parameter yang kandungan atau kadarnya telah melebihi baku mutu air.
“Sebut saja kandungan zat padat terlarut atau TDS pada beberapa titik nilainya melebihi baku mutu. Selain itu, nilai kandungan kalsium karbonat pada beberapa sumur dalam juga melebihi baku mutu,” ujar Tomi Mano di Kantor Wali Kota Jayapura, Rabu (12/2/2020).
Untuk kondisi kimia logam terlarut, dikatakan Tomi Mano, kadar timbal dan besi pada beberapa titik telah melebihi baku mutu yang ditetapkan dalam peraturan. Begitu juga dengan kandungan mikrobiologi air yang meliputi koli tinja dan total koliform juga melebihi baku mutu.
“Salah satu cara agar di Kota Jayapura tidak tercemar bakteri, yaitu dengan pengendalian atas pemanfaatan air bawah tanah dengan memberlakukan perizinan pengeboran dan penarikan pajak,” ujar Tomi Mano.
Mengingat pentingnya air sebagai fungsi sosial, lingkungan, dan ekonomi maka pengelolaan air harus dapat menjamin kelestarian dan ketersediaan secara berkesinambungan.
“”Sekarang memang kita susah air. Banyak warga tidak lagi menikmati air karena banyak yang lakukan penebangan pohon sehingga debit air berkurang,” jelas Tomi Mano.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Jayapura, Ketty Kailola, mengatakan kualitas air menurun sementara penggunaannya meningkat, yakni 40 persen untuk kebutuhan domestik dan 30 persen nondomestik.
“Berdasarkan hasil uji coba laboratoriun dari Kesehatan Daerah air bawah tanah di beberapa wilayah di Kota Jayapura sudah terpapar bakteri yang cukup tinggi dari berbagai parameter,” ujar Ketty.
Ketty mengimbau kepada pemilik hotel, supermarket, rumah makan, perusahaan air minum agar tidak menggunakan air yang sudah terpapar bakteri untuk mencuci sayur-sayuran karena menyebakan kanker. (*)
Editor: Kristianto Galuwo