Pencari kerja ancam boikot kontestasi Pilpres 2019

Pencari kerja di Kabupaten Pegaf, Papua Barat minta kejelasan Gubernur Papua Barat tentang kepastian waktu pelaksanaan tes CPNS jalur offline. Mereka ancam boikot Pilpres jika waktunya diulur hingga usai Pemilu 2019. (Jubi/Hans Arnold Kapisa).
Pencari kerja di Kabupaten Pegaf, Papua Barat minta kejelasan Gubernur Papua Barat tentang kepastian waktu pelaksanaan tes CPNS jalur offline. Mereka ancam boikot Pilpres jika waktunya diulur hingga usai Pemilu 2019. (Jubi/Hans Arnold Kapisa).

Papua No. 1 News Portal | Jubi 

Manokwari, Jubi  – Ribuan pencari kerja di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) Papua Barat mengancam akan memboikot pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) tanggal 17 April  mendatang jika Pemerintah pusat  dan Pemprov Papua Barat masih  mengulur waktu pelaksanaan tes CPNS jalur offline.

Read More

Ancaman tersebut disampaikan oleh puluhan pemuda Pegaf kepada Gubernur Dominggus Mandacan, Senin (11/9/2019) di kantor Gubernur Papua Barat

Koordinator aksi Jali Ailly mengatakan, para pencari kerja di Pegaf kesulitan mendapat informasi tentang kepastian pelaksanaan tes CPNS jalur offline yang sudah dijanjikan oleh Pemerintah Papua Barat sejak akhir tahun 2018 lalu.

“Kami di Pegaf minim informasi, apalagi sarana internet juga belum memadai. Jadi  ini  sikap tegas kami untuk beri warning kepada pemerintah pusat dan pemerintah Papua Barat,” ujarnya.

Menurut Ailly, para pencari kerja mendesak agar pelaksanaan tes CPNS jalur offline harus dilaksanakan sebelum pelaksanaan Pemilu 2019. Ini karena adanya kekhawatiran para pencari kerja kebijakan akan berubah jika dilaksanakan setelah Pemilu.

“Kami sudah tahu, bahwa jika ganti presiden, pasti kebijakan juga berubah. Makanya kami minta untuk pelaksanaan tes CPNS offline jangan sampai setelah Pemilu 2019. Paling lambat bulan depan (Maret) sudah harus dilaksanakan,” tukasnya.

Merespons aspirasi  tersebut, Gubernur Dominggus Mandacan meminta agar berharap para pencari kerja untuk  tidak melakukan aksi-aksi yang mengganggu pelaksanaan Pemilu 2019. Ia justru menyarankan kepada para pencari kerja untuk mempersiapkan diri, serta melengkapi berkas administrasi yang disyaratkan oleh panitia seleksi CPNS 2019.

“Tidak boleh buat aksi yang mengancam atau ganggu Pemilu 2019. Momen itu adalah pesta demokrasi untuk seluruh rakyat Indonesia termasuk pemuda  di Pegaf. Tapi saya harap waktu yang ada kalian gunakan untuk belajar, siapkan diri dan semua persyaratan yang akan diminta panitia seleksi,” ujar Mandacan.

Meski tidak menyampaikan kepastian waktu pelaksanaan tes, namun Mandacan memastikan formasi untuk penerimaan CPNS offline di Pegaf sudah lengkap termasuk formasi ditingkat provinsi dan kabupaten/kota.

“Formasi penerimaan sudah siap, sementara berproses ke Kemendagri. Jadi tunggu saja pasti dilaksanakan tahun ini. Asal tidak boleh ganggu Pemilu 2019,” ujar Mandacan. (*)

 

Editor : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply