Penanggulangan dampak banjir bandang Sentani tetap berlanjut

Kondisi pinggiran Danau Sentani di bawah kaki Gunung Cycloop pascabanjir bandang 16 Maret 2019 – Jubi/Galuwo
Kondisi pinggiran Danau Sentani di bawah kaki Gunung Cycloop pascabanjir bandang 16 Maret 2019, beberapa waktu lalu – Jubi/Galuwo.

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Bupati Mathius Awoitauw memastikan penanggulangan terhadap wilayah dan warga terdampak Banjir Bandang Sentani pada tahun lalu tetap dilanjutkan. Pelaksanaannya mengacu kepada komitmen bersama lintas instansi yang disepakati di hadapan Presiden Joko Widodo, di Jakarta, kala itu.

Read More

“Ada kesepakatan bersama dengan sejumlah lembaga dan kementerian.  Terdapat dua sektor penanganannya, yakni di kawasan Cagar Alam Cycloop, pesisir Danau Sentani, dan pesisir Pantai Utara (Kabupaten Jayapura),” kata Awoitauw, Rabu (15/4/2020).

Dia mengaku penanganan dampak bencana tersebut belum sepenuhnya tuntas. Kawasan Cagar Alam Cycloop, misalnya masih sering terjadi longsor.

“Sudah ada tim memperbaiki bagian longsor, yang luasnya mencapai 3 hektare. Butuh peralatan cukup (memadai) untuk mengurai material yang berada pada 5.000 meter di atas permukaan laut tersebut,” jelas Awoitauw.

Upaya rehabilitasi tersebut tetap berlanjut di tengah pandemi covid-19 saat ini. Masyarakat bersama para relawan lingkungan hidup bergotong royong membuka jalur yang tertimbun longsor di Pegunungan Cycloop beberapa waktu lalu.

“Longsor terjadi di sejumlah lokasi pada ketinggian 5.000-7.000 meter di atas permukaan laut. Luasan longsor sekitar tiga hektare dan terjadi di sepanjang 2 kilometer. Saat ini semua orang (dianjurkan) tinggal di rumah karena covid 19, tetapi kawasan cagar alam tersebut juga butuh perhatian semua pihak,”  kata Ketua Pemuda Pencinta Lingkungan Hidup (PPLH) Sentani Manase Bernart Taime. (*)

 

Editor: Aries Munandar

Related posts

Leave a Reply