Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Bupati Mathius Awoitauw memastikan penanggulangan terhadap wilayah dan warga terdampak Banjir Bandang Sentani pada tahun lalu tetap dilanjutkan. Pelaksanaannya mengacu kepada komitmen bersama lintas instansi yang disepakati di hadapan Presiden Joko Widodo, di Jakarta, kala itu.
“Ada kesepakatan bersama dengan sejumlah lembaga dan kementerian. Terdapat dua sektor penanganannya, yakni di kawasan Cagar Alam Cycloop, pesisir Danau Sentani, dan pesisir Pantai Utara (Kabupaten Jayapura),” kata Awoitauw, Rabu (15/4/2020).
Dia mengaku penanganan dampak bencana tersebut belum sepenuhnya tuntas. Kawasan Cagar Alam Cycloop, misalnya masih sering terjadi longsor.
“Sudah ada tim memperbaiki bagian longsor, yang luasnya mencapai 3 hektare. Butuh peralatan cukup (memadai) untuk mengurai material yang berada pada 5.000 meter di atas permukaan laut tersebut,” jelas Awoitauw.
Upaya rehabilitasi tersebut tetap berlanjut di tengah pandemi covid-19 saat ini. Masyarakat bersama para relawan lingkungan hidup bergotong royong membuka jalur yang tertimbun longsor di Pegunungan Cycloop beberapa waktu lalu.
“Longsor terjadi di sejumlah lokasi pada ketinggian 5.000-7.000 meter di atas permukaan laut. Luasan longsor sekitar tiga hektare dan terjadi di sepanjang 2 kilometer. Saat ini semua orang (dianjurkan) tinggal di rumah karena covid 19, tetapi kawasan cagar alam tersebut juga butuh perhatian semua pihak,” kata Ketua Pemuda Pencinta Lingkungan Hidup (PPLH) Sentani Manase Bernart Taime. (*)
Editor: Aries Munandar